Gunung Merapi Kembali Muntahkan Guguran Lava Pijar Beberapa Kali

Guguran lava pijar teramati dari CCTV

Sleman, IDN Times - Pada Selasa malam (5/1/2021), Gunung Merapi tercatat kembali mengalami beberapa kali guguran lava pijar.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengungkapkan, guguran lava pijar ini teramati dari kamera CCTV maupun pos pengamatan Gunung Merapi.

Baca Juga: Lava Pijar Teramati Bersamaan dengan Gempa Guguran di Gunung Merapi

1. Guguran juga terdengar di Pos Babadan dan Kaliurang

Gunung Merapi Kembali Muntahkan Guguran Lava Pijar Beberapa KaliLava pijar Gunung Merapi. Dok: istimewa

Hanik mengungkapkan, untuk guguran lava pijar yang terjadi pada pukul 18.47 dan 19.11 WIB, teramati dari kamera CCTV. Lalu pada pukul 20.21 dan 22.00 WIB, aktivitas guguran juga terdengar di Pos Babadan. Selanjutnya, di Pos Kaliurang juga teramati dan terdengar suara guguran pada pukul 22.37 dan 23.00 WIB.

"Pos Kaliurang mengamati guguran lava pijar dan mendengar suara guguran pada pukul 22.37 dan 23.00 WIB," ungkapnya pada Selasa (5/1/2021).

2. BPPTKG catat ada sebanyak 23 kali gempa guguran

Gunung Merapi Kembali Muntahkan Guguran Lava Pijar Beberapa KaliANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Menurut Hanik, dari pukul 18.00 hingga 24.00 WIB, BPPTKG berhasil mencatatkan ada sebanyak 23 kali gempa guguran dengan amplitudo antara 3-41 mm dan durasi 11-127 detik. Untuk jarak luncur guguran sendiri diperkirakan maksimal 500 meter ke arah barat daya.

"Aktivitas guguran di Gunung Merapi terpantau masih tinggi," terangnya.

3. Rekomendasi masih sama

Gunung Merapi Kembali Muntahkan Guguran Lava Pijar Beberapa KaliAngin berembus di lereng Gunung Merapi terlihat dari kawasan Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Sementara itu, Kepala Seksi Gunung Merapi, Agus Budi Santoso mengungkapkan, lantaran aktivitas Gunung Merapi ini masih tinggi, oleh karenanya rekomendasi yang dikeluarkan oleh BPPTKG masih sama sejak 5 November 2020. Di mana pada radius 5 km, tidak diperbolehkan ada aktivitas warga.

Budi pun menerangkan pada 2021 ini Gunung Merapi telah mengalami fase erupsi baru dengan fenomena utama adalah api diam/lava pijar.

"Rekomendasi tetap dipertahankan, karena masih ada potensi erupsi eksplosif, dari data pemantauan yang dilakukan," paparnya.

Baca Juga: Jumlah Pengungsi di Barak Banjarsari Terus Bertambah hingga Ratusan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya