70 Orang Reaktif Klaster Indogrosir Jalani Karantina di Asrama Haji

Mereka masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala reaktif

Sleman, IDN Times - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmaladewi mengungkapkan, hingga saat ini ada sebanyak 70 orang yang menjalani karantina di Asrama Haji, Sleman.

Menurutnya, 70 orang tersebut sebelumnya merupakan pengunjung Indogrosir yang dinyatakan reaktif pada saat rapid test massal yang dilakukan di GOR Pangukan, Sleman pada 12-14 Mei 2020.

Baca Juga: [UPDATE] 17 Mei, DIY Catatkan 5 Kasus Tambahan Positif COVID-19 

1. ASN yang reaktif juga telah jalani karantina

70 Orang Reaktif Klaster Indogrosir Jalani Karantina di Asrama HajiRapid test massal kepada ASN di lingkungan Pemkab Sleman yang sempat berbelanja di Indogrosir pada 19 April-4 Mei 2020. Dok: istimewa

Shavitri menjelaskan, selain warga Sleman, 70 orang tersebut juga terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Sleman yang reaktif saat dilakukan tes cepat pada Sabtu (16/5). Sebelumnya, ASN tersebut juga diketahui sempat berbelanja di Indogrosir pada rentan waktu 19 April-4 Mei 2020.

"Update pukul 16.30 WIB (Minggu, 17 Mei) total penghuni 70 orang. (Ditempatkan di) Gedung Muzdalifah 54 orang, Gedung Madinah 6 orang, Gedung Makkah 10 orang," ungkapnya pada Minggu (17/5) malam.

2. Masuk dalam kategori OTG

70 Orang Reaktif Klaster Indogrosir Jalani Karantina di Asrama HajiRapid test massal kepada ASN di lingkungan Pemkab Sleman yang sempat berbelanja di Indogrosir pada 19 April-4 Mei 2020. Dok: istimewa

Menurut Shavitri, 70 orang yang saat ini menjalani rapid test, masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) reaktif. Dari total tersebut, 20 orang di antaranya sudah menjalani test swab pertama, 27 orang menjalani test swab pertama dan kedua, serta 23 orang belum menjalani test swab.

"(Penghuni) tanpa gejala dan ringan. Betul," terangnya.

3. Asrama Haji diperuntukkan untuk OTG ringan

70 Orang Reaktif Klaster Indogrosir Jalani Karantina di Asrama HajiJoko Hastaryo, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Sebelumya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menyebutkan, Asrama Haji sendiri dipilih sebagai lokasi karantina bagi pengunjung Indogrosir yang dinyatakan reaktif tidak lain untuk mengurangi beban rumah sakit. Sedangkan untuk RS sendiri, digunakan untuk menampung pasien yang memang kritis.

"Adanya asrama haji, sebenarnya semacam RS darurat. Nanti kalau hasil test reaktif, nanti kita tampung di Asrama Haji. Itu akan mengurangi beban dari RS yang selama ini kalau ada reaktif kita kirim ke sana. Sementara ini ada 117, nanti siap menampung yang memang kritis," terangnya.

Baca Juga: Sultan: Pengajuan PSBB di DIY Harus Mempertimbangan Sosial Ekonomi

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya