Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ribuan Rumah Tangga di DIY Belum Tersambung Aliran Listrik

Rumah tangga yang tersambung aliran listrik di Gunungkidul.(Dok.Diskominfo Gunungkidul)
Intinya sih...
  • Program CSR sasar 35 rumah di Gunungkidul
  • Listrik syarat utama revolusi teknologi dan digital
  • Listrik simbol harapan baru bagi pendidikan dan ekonomi warga

Gunungkidul, IDN Times - Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ana Rina Herbranti, mengungkapkan bahwa meskipun rasio elektrifikasi DIY telah mencapai 99,99%, namun masih terdapat lebih dari 4.670 rumah tangga yang belum mengakses listrik secara legal dan aman.

“Sebagian masih nyambung dari tetangga. Ini berisiko tinggi terhadap keselamatan dan berkaitan erat dengan isu kemiskinan ekstrem,” katanya dalam acara Gerakan Urupke (Urgensi Rasio Elektrifikasi untuk Pengentasan Kemiskinan) di Kalurahan Bedoyo, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Senin (23/6/2025).

1. Menyasar 35 rumah penerima manfaat di Gunungkidul

Kepala Dinas PUPESDM DIY, Ana Rina Herbranti.(Dok.Diskominfo Gunungkidul)

Program di Gunungkidul ini menyasar kepada 35 rumah penerima manfaat dengan biaya dari CSR lima perusahaan, salah satunya PLN.

"Keterlibatan sektor swasta melalui program CSR sangat diperlukan. Beberapa perusahaan pemegang izin tambang di wilayah Bedoyo telah menunjukkan kontribusi konkret dengan mendukung bantuan sambungan listrik bagi rumah-rumah warga," tutur Ana.

2. Listrik adalah syarat utama bagi hadirnya revolusi teknologi dan digital

Rumah tangga yang tersambung aliran listrik di Gunungkidul.(Dok.Diskominfo Gunungkidul)

Sementara itu Asisten Perekonomian Sekda DIY, Tri Saktiyana menyampaikan bahwa listrik adalah syarat utama bagi hadirnya revolusi teknologi dan digital.

“Kita tidak bisa bicara AI atau internet jika listrik saja belum masuk rumah. Gerakan Urupke bukan hanya menyalakan lampu, tapi juga menyalakan masa depan,” katanya.

Ia juga mengapresiasi PLN dan Pemkab Gunungkidul yang proaktif menyisir wilayah-wilayah yang belum teraliri listrik aman.

3. Listrik bukan hanya soal penerangan

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih.(Dok.Diskominfo Gunungkidul)

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyatakan bahwa listrik bukan hanya soal penerangan, melainkan simbol harapan baru bagi pendidikan, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi warga.

“Di balik terangnya lampu, ada harapan. Ketika rumah sudah bisa mengakses listrik mandiri, maka kesempatan untuk belajar, berusaha, dan hidup lebih layak semakin terbuka,” tegas Bupati.

Endah menambahkan, pemerintah daerah tak menutup mata atas ketimpangan akses. Meski sebagian besar wilayah telah teraliri listrik, namun masih ada warga yang perlu dibantu secara gotong royong.

“Gerakan Urupke ini menjadi jawaban atas semangat pembangunan yang merata hingga ke pelosok. Saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi melalui CSR dan Light Up The Dream. Ini bukti nyata bahwa kita bisa bergerak bersama melawan kemiskinan ekstrem,” ujar Endah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us