Tunggu PTKM Selesai, Pemulangan Pengungsi Merapi Akan Dikaji Lagi

19 Jan 2021, 16:28 WIB

Default Image IDN

Sleman, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman masih akan mengkaji lebih lanjut terkait keputusan memulangkan pengungsi dari Kalitengah Lor, Cangkringan, Sleman.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto, mengungkapkan ancaman bahaya yang awalnya ke daerah-daerah yang ada Tenggara, saat ini telah berubah ke Selatan-Barat Daya. Namun lantaran saat ini masih dalam masa Pengetatan Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM), maka kebijakan pemulangan pengungsi belum akan dilakukan.

"Nanti setelah tanggal 25 Januari, karena masih PTKM, sehingga dilarang adanya kerumunan. Sehingga kami belum menoleransi mereka pulang," ungkapnya pada Selasa (19/1/2021).

1. Kelompok rentan masih bertahan di barak

Senam dilakukan para lansia di barak pengungsian. IDN Times/ Siti Umaiyah

Joko menerangkan, status tanggap darurat Merapi saat ini belum dicabut. Dirinya pun memastikan jika saat ini kelompok rentan yang berasal dari sektor Tenggara masih bertahan di Barak Banjarsari. Setidaknya ada sekitar 123 kelompok rentan yang memang sebelumnya direkomendasikan untuk mengungsi.

"Kita belum memberikan perintah untuk kembali, jadi sampai saat ini kelompok rentan masih ada di pengungsian. Status tanggap darurat belum dicabut," katanya.

2. Penduduk di sektor Selatan-Barat Daya belum akan diungsikan

Default Image IDN

Sedangkan untuk warga yang berasal dari sektor Selatan-Barat Daya hingga saat ini belum direkomendasikan untuk mengungsi. Hal ini lantaran, jarak ancaman bahaya masih berada di luar pemukiman penduduk.

"Kalau nanti BPPTKG mengumumkan ancaman bahaya melebihi 5 km, wilayah Turgo akan kita ungsikan. Tapi saat ini masih 5 km, sehingga wilayah Turgo yang wilayah paling dekat masih aman," katanya.

3. Barak di sisi Selatan-Barat Daya sudah disiapkan

Gunung Merapi siaga, lansia hingga ibu hamil telah diungsikan. IDN Times/Siti Umaiyah

Meskipun para warga yang ada di sisi Selatan-Barat Daya belum direkomendasikan untuk mengungsi, namun untuk barak pengungsian sudah disiagakan. Menurut Joko, untuk semua barak sudah diberi skat, sehingga sudah disesuaikan dengan protokol COVID-19.

"Satu barak normal bisa (menampung) 350 (orang), kalau COVID-19 maksimal 150, itu sudah kita siapkan. Masing-masing ada posko bagi relawan untuk mengantisipasi," paparnya.