Yogyakarta, IDN Times - PT KAI (Persero) mengklaim tak ada kendala dalam pengoperasian atau performa kereta api (KA) selama uji coba pemakaian minyak solar dengan biodiesel 35 persen atau B35 sebagai bahan bakar KA. B35 ini telah diujicobakan ke sektor perkeretaapian sebelum B40 yang mulai diujiterapkan secara resmi pada Senin (22/7/2024).
"Sejauh ini (penggunaan biodiesel untuk bahan bakar KA) no issue," kata Vice President of Logistics PT KAI, Suryawan Putra Hia.
Menurut Suryawan, kebutuhan atau konsumsi bahan bakar kereta api yang mencapai 300 juta liter dalam satu tahun. Ia mengklaim seluruhnya juga sudah menggunakan B35.
"Kalau B35 sudah seratus persen, iya (300 juta liter)," katanya.
Suryawan menuturkan, PT. KAI siap memberikan dukungannya kepada pemerintah dalam meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia dengan menyediakan alat uji berupa genset dan lokomotif. Demikian pula untuk pengujian B40 yang resmi dilakukan pada 22 Juli bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Yang mana kan tujuannya dekarbonisasi, harapannya kan emisi yang kita gunakan karbonnya semakin rendah, termasuk tujuan pemerintah menggunakan energi terbarukan," imbuhnya.
Suryawan selain itu yakin, pemakaian B40 pada kereta api juga tak akan berpengaruh signifikan pada kinerja mesin. Artinya, tidak ada penurunan performa pada mesin KA yang diujikan.
Uji terap terbatas B40 menggunakan mesin genset KA Bogowonto relasi Stasiun Lempuyangan–Pasar Senen selama sekitar 1.200 jam berdasarkan durasi persyaratan minimum penerapan biodiesel pada sektor perkeretaapian.
Dengan syarat waktu 1.200 jam tersebut, maka diperkirakan uji coba memakan waktu dua bulan dihitung berdasarkan durasi satu kali pulang-pergi KA Bogowonto dari Lempuyangan-Pasar Senen selama 22 jam.
Sekalipun optimis pemakaian B40 tak banyak berpengaruh pada kinerja mesin, Suryawan memahami uji terap ini masih tetap berjalan secara kontinu sampai hasilnya terlihat pada Desember mendatang.
"Nanti mungkin yang B100 yang challenge banget," imbuhnya.