Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Penyerapan Gabah Tembus 111 Ribu Ton, Bulog Jogja Sewa Gudang Tambahan

Perum BULOG mencatat lonjakan serapan beras yang luar biasa dalam tiga bulan pertama tahun 2025. Tercatat hingga bulan Maret ini, BULOG telah menyerap 725.513 ton beras dari petani. (Dok. Bulog)
Perum BULOG mencatat lonjakan serapan beras yang luar biasa dalam tiga bulan pertama tahun 2025. Tercatat hingga bulan Maret ini, BULOG telah menyerap 725.513 ton beras dari petani. (Dok. Bulog)
Intinya sih...
  • BULOG Yogyakarta menyewa puluhan gudang tambahan di luar DIY-Jateng untuk menampung serapan gabah petani tahun ini.
  • Total penyerapan gabah mencapai 111 ribu ton setara beras, dengan HPP Gabah Kering Panen tetap Rp6.500 per kg dan HPP Beras Rp12 ribu per kg.
  • Gudang BULOG penuh, sewa 78 unit gudang filial untuk antisipasi penumpukan, menjaga kualitas beras, dan mendukung program bantuan pangan.

Yogyakarta, IDN Times - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) menyewa puluhan unit gudang tambahan hingga ke luar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk menampung serapan gabah petani tahun ini.

Langkah ini untuk mengimbangi capaian positif dalam penyerapan gabah petani pada musim panen hingga pertengahan 2025.

1. Serap 111 ribu ton setara beras

Dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional dan mendukung kesejahteraan petani, Perum BULOG terus mempercepat proses penyerapan gabah dan beras dari hasil panen petani di seluruh Indonesia.  (Dok. BULOG)
Dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional dan mendukung kesejahteraan petani, Perum BULOG terus mempercepat proses penyerapan gabah dan beras dari hasil panen petani di seluruh Indonesia.  (Dok. BULOG)

Pemimpin Wilayah Bulog Kanwil Yogyakarta, Ninik Setyowati mengatakan, hingga 11 Mei 2025, total penyerapan tercatat menembus 111 ribu ton setara beras.

Hingga saat ini Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) masih tetap Rp6.500 per kg, sedangkan HPP Beras yaitu Rp12 ribu per kg.

Ninik menyatakan pencapaian ini merupakan hasil kerja sama yang solid antara BULOG, Polri, TNI, Dinas Pertanian di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, petani beserta mitra penggilingan.

"Sampai pertengahan Mei 2025, target penyerapan gabah/beras di Provinsi DIY telah tercapai. Ini menjadi bukti komitmen BULOG dalam menjaga ketahanan pangan serta menstabilkan harga di tingkat petani," kata Ninik dalam keterangan resmi BULOG Jogja.

 

2. Sewa 78 unit gudang untuk 66 ribu ton gabah

Panen gabah dan beras oleh petani (dok. BULOG)
Panen gabah dan beras oleh petani (dok. BULOG)

Tingginya serapan gabah/beras yang disimpan dalam gudang membuat seluruh gudang BULOG di wilayah DIY terisi penuh. Untuk mengantisipasi penumpukan sekaligus menjaga kualitas beras, BULOG Yogyakarta telah menyewa total 78 unit gudang filial, termasuk yang berada Kantor Cabang Banyumas maupun Magelang, dan 28 unit di antaranya berada di DIY.

"Kami menyewa gudang tambahan berkapasitas total sekitar 66 ribu ton untuk menampung stok. Ini sebagai langkah antisipatif. Meskipun berstatus gudang sewa, proses penyimpanan tetap sesuai standar sehingga kualitas beras tetap terjaga," terang Ninik.

3. Cadangan beras pemerintah aman dan layak konsumsi

Penyerapan gabah dan beras terus dilakukan oleh BULOG meski suasana libur (dok. BULOG)
Penyerapan gabah dan beras terus dilakukan oleh BULOG meski suasana libur (dok. BULOG)

Ninik menjelaskan, beras yang telah diserap akan digunakan sebagai bagian dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP), sekaligus untuk mendukung program bantuan
pangan dan intervensi harga jika dibutuhkan.

BULOG turut memastikan seluruh proses penyimpanan dan distribusi dilakukan sesuai standar agar stok tetap aman dan layak konsumsi. "Meskipun target provinsi DIY sudah tercapai, namun BULOG masih terus melaksanakan penyerapan gabah/beras sebagaimana arahan pemerintah," pungkas Ninik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editorial Team