Yogyakarta, IDN Times - PSSI secara resmi menghentikan Liga 2 dan Liga 3. Dengan penghentian itu, aturan degradasi bagi klub yang bermain di Liga 1 musim ini tidak berlaku.
Keputusan PSSI itu mematik reaksi baik dari klub, pemain hingga pengamat sepak bola. Mantan pemain PSIM Yogyakarta, FX Harminanto ikut mengomentari keputusan PSSI tersebut.
Harmin sapaan akrabnya mengatakan, penghentian kompetisi jelas berdampak pada pelaku sepak bola di lapangan seperti pemain, pelatih, dan kru tim. Selain itu, kata mantan pemain Persiba Bantul itu secara tak langsung juga berimbas kepada pedagang yang berjualan.
“Di sisi lain, tidak ada kompetisi jelas menurunkan level pemain, karena akan semakin lama mereka tidak bermain. Dampaknya ke kualitas kompetisi nantinya dan kalau di bilang lebih jauh ya sampai kualitas timnas apalagi Liga 1 tanpa drgradasi,” kata Harmin yang pernah memperkuat Timnas U-17, Timnas U-20 dan Timnas Pelajar itu.
Harmin menambahkan dengan penghentian kompetisi akan berimbas pada pembinaan. Meskipun demikian, kata Harmin, banyaknya SSB dan akademi di Jogja bisa menolong pembinaan para pemain usia dini.
Mantan penyerang PSIM tersebut berharap saat pemilihan Ketua Umum PSSI, agar liga anak dibuat serius agar pembinaan lebih jelas. “Harapannya voters bisa bersuara di KLB PSSI 16 Februari terkait hal itu, yakni liga anak,” katanya kepada IDN Times, Rabu (18/1/2023).
Menurut Harmin sebelum adanya keputusan penghentian kompetisi, klub-klub sudah antusias untuk melakukan persiapan. Klub liga 3 dari Jogja yang sebenarnya mulai antusias adalah Mataram Utama bisa lolos ke Liga 2.
“Tentu disesalkan, terutama Liga 3 yang notabene wadah pembinaan pemain muda. Hanya saja, semoga KLB nanti menghadirkan keputusan cepat dan strategis, ketua yang oke, sehingga agenda 2023 untuk semua jenjang kompetisi bisa segera dibuat dan dilaksanakan,” katanya.