PDIP DIY: Visi Misi Bakal Calon Bupati Bantul untuk Konsumsi Internal

25 Okt 2019, 14:42 WIB

Kusila (tengah) dan Agus Santoso (kanan) Bakal calon bupati Bantul dari PDIP Bantul yang tersingkir. IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengundang 6 bakal calon bupati (bacabup) Bantul untuk menyampaikan visi misinya untuk pemilihan bupati 2020 mendatang. Acara itu digelar di Hotel Cordela Kartika Dewi, Kota Yogyakarta, Kamis (24/10) kemarin.

Dari enam bacabup yang diundang, hanya lima yang hadir yakni Joko Purnomo, Bambang Wisnu, Abdul Halim Muslih, dan Kustilah. Sementara, seorang lagi yaitu Heri Kiswanto tak hadir hingga acara penyampaian visi misi dinyatakan telah berakhir.

Selain dihadiri pengurus DPD PDIP DIY, hadir pula pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Bantul dan para panelis yang mengorek visi misi bakal calon bupati Bantul. Ada pula diskusi interaktif tentang visi misi dari bacabup yang hadir.

1. PDIP ingin tahu visi misi bacabup sejalan dengan garis kebijakan partai atau tidak‎

Pengurus DPD PDIP DIY. IDN Times/DPD PDIP DIY

Sekretaris DPD PDIP DIY, Toto Hedi Santosa mengatakan undangan pemaparan visi misi bakal calon bupati Bantul dimaksudkan untuk mengetahui ketika nantinya apakah visi misi mereka sesuai dengan kebijakan dari partai atau justru melenceng jauh.

"Dari visi misi yang disampaikan oleh bakal calon bupati Bantul ini, para pengurus akan mengetahui apakah visi misinya sejalan dengan PDIP atau tidak," katanya ketika di hubungi IDN Times, Jumat (25/10).

2. Pengurus tak berhak membocorkan visi misi

IDN Times/Daruwaskita

Kehadiran para panelis, kata Hedi, juga untuk memperdalam dan memperjelas visi misi dari calon bupati Bantul yang akan diusung oleh PDIP. Namun, isi dari visi misi bacabup tersebut untuk saat ini hanya untuk konsumsi internal partai.

"Saya kira semua pengurus DPD dan DPC PDIP sudah mengetahui secara persis visi misi dari 5 bakal calon bupati Bantul yang datang memenuhi undangan. Saya pribadi juga tidak berhak memaparkan visi misi bakal calon bupati Bantul yang cocok dengan kebijakan PDIP," ungkapnya.

3. Penyampaian visi misi bacalon bupati menjadi pertimbangan bagi partai

IDN Times/Margith Juita Damanik

Politisi asal Kabupaten Sleman ini mengatakan penyampaian visi misi oleh bakal calon bupati dari PDI P merupakan bagian dari proses penyaringan yang hasil akhirnya akan ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP). DPD PDIP DIY hanya memberikan saran kepada DPP.

"Ya kita hanya sebatas memberikan saran saja terkait 5 bakal calon bupati Bantul dari PDIP yang telah menyampaikan visi misinya kepada DPP. Untuk masalah rekomendasi siapa nama calon bupati Bantul wewenang mutlak DPP PDIP," ungkapnya.

4. DPC PDIP Bantul sayangkan 1 bacabup tak hadir sampaikan visi misinya‎

Wakil Ketua DPC PDIP Bantul, Kusbowo Prasetyo. (IDN Times/Daruwaskita)

Sementara Ketua Badan Pemenangan Pemilu, DPC PDI P Bantul, Kusbowo Prasetyo mengatakan dari 6 bakal calon bupati Bantul yang diundang, 4 bacabup terjaring dari internal partai, sedangkan 2 sisanya mendaftarkan diri ke DPC PDIP Bantul.

"Sayangnya, dari 6 bakal calon yang diundang untuk menyampaikan visi misi, seorang bakal calon bupati Bantul yang namanya masuk dari penjaringan internal partai justru tidak hadir," ungkapnya.

Kusbowo menambahkan pemaparan visi dan misi ini hasilnya tidak bisa disampaikan kepada masyarakat karena untuk konsumsi internal partai dan sebagai masukan ke DPP PDIP dalam memutuskan siapa nantinya nama calon bupati Bantul yang akan mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP.

"Sebagai partai yang akan mengusung calon bupati maka perlu tahu visi misinya apakah sejalan dengan PDIP atau tidak karena itu sangat penting. Jika visi misinya jauh dari kebijakan PDIP tentunya tidak akan diusung oleh PDIP menjadi calon bupati Bantul dari PDIP," terangnya.