Bantul, IDN Times - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul imbau warga yang menyembelih hewan kurban tidak mencuci jeroan di sungai, namun menggunakan air dari sumur atau aliran PDAM. Untuk sisa air mencuci jeroan, dibuang dengan membuat lubang tanah yang nantinya setelah selesai bisa ditimbun kembali.
Pantauan Hewan Kurban di Bantul Tak Temukan Penyakit Antraks

1. Air sungai kotor cemari daging
Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengatakan selain air sungai tidak bersih, kotoran jeroan hewan kurban bisa mencemari lingkungan bahkan bisa menyebarkan penyakit.
"Air sungai itu kan kotor, padahal jerohan nantinya juga akan dikonsumsi. Jadi lebih baik mencuci jeroan dengan air sumur atau PDAM. Jangan di sungai," katanya, Senin (19/6/2023).
2. Saat membagikan daging tidak menggunakan kantong plastik
Selain itu Joko mengimbau kepada masyarakat saat membagikan daging korban kepada warga tidak menggunakan plastik yang tidak ramah lingkungan, namun bisa menggunakan bungkus dari besek atau daun jati.
"Pemkab Bantul tengah berusaha mengurangi penggunaan sampah plastik untuk mencapai Bantul Bersih Sampah 2025," tandasnya.
3. Tak ditemukan penyakit pada hewan kurban dari Bantul
Joko menambahkan pemantuan terhadap hewan kurban tidak ditemukan hewan penyakit zoonosis seperti antraks yang selama ini ditakutkan oleh masyarakat.
"Untuk hewan kurban dari Bantul dipastikan bebas antraks. Sohibul yang akan membeli hewan korban dipastikan mengantongi surat keterangan kesehatan hewan dari pedagang hewan kurban," tandasnya.
3. Harga sapi kurban tak beda jauh dengan tahun sebelumnya
Sementara salah satu pedagang hewan di Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Ahmad Suwardi mengatakan harga per ekor sapi untuk kurban bervariasi dari mulai Rp16 juta hingga Rp 27 juta. Harga tersebut sudah termasuk biaya pemeliharaan sapi hingga dikirim ke tempat penyembelihan hewan sesuai pesanan.
"Sapi kita datangkan dari Rongkop, Gunungkidul namun juga ada dari Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah," ungkapnya.
"Jadi kalau kenaikan harga memang naik namun dibandingkan harga tahun sebelumnya tidak bedah jauh. Kita pastikan hewan kurban yang kita kirim dalam kondisi sehat semua," pungkasnya.