Bantul, IDN Times - Gencarnya pemberitaan tentang potensi tsunami di Laut Jawa, menyebabkan jumlah wisatawan di Bantul menurun.
Kepala Dinas Pariwisata Pemerintah Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, mengakui penurunan jumlah wisatawan, namun pihaknya tidak bisa menghindari potensi terjadinya bencana alam.
"Sebenarnya tidak saja di Pantai Bantul namun hampir semua pantai di selatan Jawa pasti ada penurunan, apalagi usai kejadian Banten yang pusat gempanya terjadi di laut," ungkapnya, Rabu (7/8).
Heru Prabowo yakin tidak hanya pantai di Bantul yang mengalami penurunan, namun juga tempat wisata yang ada di sekitar Jawa bagian Selatan.
Tidak hanya wisatawan yang merasa takut dengan potensi tsunami, demikian juga dengan warga yang tinggal di sekitar pantai.
"Warga yang tinggal di pantai juga resah, namun kami tetap memberikan informasi serta berharap warga tetap meningkatkan kewaspadaan," ungkapnya.
Tidak hanya potensi bencana gempa dan tsunami yang membuat jumlah wisatawan turun, namun gelombang tinggi yang kerap terjadi akhir-akhir ini ikut mempengaruhi.
Gelombang tinggi juga memicu wisatawan enggan datang, ujar Heru Prabowo. Menurutnya kondisi cuaca yang tidak menguntungkan menyebabkan wisatawan tidak bisa leluasa berada di pantai.
Namun dirinya yakin liburan akan mengembalikan jumlah wisatawan. Apalagi pantai di Bantul telah berbenah dengan menambah spot yang instagramable.
"Jika ada gempa kemudian potensi tsunami pasti pengunjung pantai juga akan turun. Tapi saya yakin saat liburan pasti kunjungan akan normal kembali," Jumlah wisatawan yang berkunjung di pantai Bantul.
Di tahun 2019 ini, Dinas Pariwisata Bantul menargetkan sebanyak 3,8 juta wisatawan akan berkunjung. Dari jumlah itu 70% berasal dari wisatawan yang berlibur di pantai.