Bantul, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Bantul berencana melibatkan ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai contoh teladan dalam hal pemilahan sampah. Hal ini merupakan langkah strategis untuk memastikan kesadaran dan peran aktif ASN dalam mengelola sampah.
Dalam rencana tersebut, memilah sampah akan dijadikan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk kenaikan pangkat atau golongan para ASN.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengakui bahwa membudayakan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga memang cukup sulit. Oleh karena itu, pihaknya berencana untuk menjadikan 8 ribu ASN Bantul sebagai teladan dalam pemilahan sampah di tingkat rumah tangga.
"Bahkan ini sedang kita godok peraturannya sebagai syarat kenaikan pangkat atau golongan," ujarnya pada Senin (7/8/2023).
Halim menjelaskan bahwa pihaknya akan membentuk satgas sampah yang akan bertanggung jawab mengawasi ASN yang terlibat dalam pemilahan sampah di tingkat rumah tangga. Nama-nama anggota satgas sampah ini akan segera diumumkan.
"Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul akan menjadi leading sektornya," tambahnya.
Menurut Halim, sebagai agen perubahan, ASN memiliki tugas memberikan contoh kepada masyarakat dalam mengubah budaya terkait sampah, yaitu dengan melakukan pemilahan.
"Permasalahan sampah akan teratasi jika di tingkat rumah tangga atau padukuhan, bahkan hingga di tingkat kalurahan, budaya pemilahan sampah dapat diterapkan," jelasnya.
Halim juga menginstruksikan para lurah untuk melakukan refocusing anggaran di kalurahan guna mengatasi kondisi darurat sampah saat ini. Menurutnya, para lurah tidak perlu khawatir karena telah ada payung hukum yang memungkinkan untuk melakukan perubahan anggaran dan melakukan refocusing anggaran untuk penanganan sampah.
"Anggaran sebesar Rp50 juta per padukuhan yang sebelumnya difokuskan untuk posyandu dan PAUD, kini anggarannya bisa dikurangi dan dialihkan untuk penanganan sampah," ucapnya.