Lampaui Target, 1,4 Juta Orang Piknik ke Jogja saat Libur Lebaran

- Jumlah kunjungan wisatawan DIY selama libur Lebaran 2025 mencapai 1.459.542 orang, melebihi target yang ditetapkan.
- Kawasan Malioboro dan destinasi alam seperti Pantai Baron menjadi magnet utama kunjungan, dengan Kabupaten Sleman paling banyak dikunjungi.
- Jumlah kunjungan meningkat dibanding tahun lalu, namun tingkat hunian kamar hotel hanya mencapai 50 persen, jauh di bawah target PHRI.
Yogyakarta, IDN Times - Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat jumlah kunjungan wisatawan selama libur Lebaran 2025 mencapai 1.459.542 orang. Angka ini melebihi ditetapkan yaitu 1,1 juta kunjungan.
Kawasan Malioboro tetap menjadi magnet utama kunjungan wisata di DIY selama libur Lebaran 2025. Selain itu ada destinasi wisata alam seperti Pantai Baron, Pantai Parangtritis dan kawasan Kaliurang.
Dari total kunjungan wisatawan yang tercatat, Kabupaten Sleman menjadi wilayah paling banyak dikunjungi dengan 550.091 orang, disusul Kota Yogyakarta sebanyak 493.701 orang, Gunungkidul 166.730 orang, Bantul 154.462 orang dan Kulon Progo 94.558 orang.
Kepala Dispar DIY Imam Pratanadi mengatakan akumulasi sementara kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi wisata di DIY selama periode 24 Maret hingga 7 April 2025.
"Angka tersebut merupakan capaian yang baik dan sudah melebihi target yang ditetapkan sebanyak 1.050.000 -1.100.000 kunjungan (pergerakan) wisatawan ke destinasi wisata," terang Imam, dikutip Antara, Jumat (11/04/2025).
1. WFA sumbang kenaikan jumlah wisatawan

Selain melampaui target, jumlah kunjungan wisatawan di DIY pada libur Lebaran 2025 meningkat dibanding tahun lalu yang tercatat 1.037.319 orang pada periode 6-15 April 2024.
Lonjakan jumlah wisatawan tahun ini, menurut Imam, antara lain dipengaruhi durasi libur Lebaran yang lebih panjang serta kebijakan work from anywhere (WFA) bagi ASN.
"Sehingga beberapa pegawai bisa mudik jauh-jauh hari sebelum Hari Raya Idul Fitri," tuturnya.
2. Tingginya jumlah wisatawan tak dibarengi kenaikan okupansi hotel

Meski angka kunjungan meningkat, Imam mengakui selama Lebaran 2025 tingkat hunian kamar hotel di DIY dilaporkan hanya mencapai 50 persen, jauh di bawah target Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang memperkirakan 80 persen.
Penurunan diduga akibat kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat yang menurun sehingga berdampak pada perputaran ekonomi di sektor pariwisata DIY. "Wisatawan cenderung mencari akomodasi yang lebih murah seperti pondok wisata atau penginapan lainnya," ucap Imam.
3. Klaim minim keluhan

Imam mengklaim ibur Lebaran 2025 di DIY berlangsung aman dan lancar yang ditandai minimnya keluhan wisatawan, termasuk soal parkir dan harga kuliner yang acap kali menjadi sorotan.
"Terbukti dari minimnya keluhan dari wisatawan, terutama menyangkut masalah parkir dan kenaikan harga kuliner," ujarnya.