Sleman, IDN Times - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo, Yuni Astuti, melayangkan surat pengunduran diri dari jabatannya. Yuni menyebut ada perbedaan pandangan prinsip terkait bakal calon legislatif (bacaleg) mantan narapidana korupsi.
"Saya pernah ber-statement menolak tegas napi eks koruptor, tapi di DPP menerima. Ada perbedaan prinsip itu," kata Yuni di Sambisari, Sleman, Minggu (2/4/2023).
Dia mengatakan sudah resmi mundur dari Partai Perindo, dan mulai Senin (3/4/2023) tidak berpartai. Terkait langkah lanjut Yuni akan berlabuh ke partai mana setelah pengunduran dirinya, ia menyebut saat ini belum bisa mengungkapkan.
Meski begitu, Yuni menyebut dia tetap akan kembali lagi terjun di dunia politik. Namun, dalam waktu dekat ia ingin bersama keluarga terlebih dahulu.
"Setelah ini mau liburan dulu. Dua tahun kemarin banyak dicurahkan untuk partai. Sekarang saya mau fokus ke keluarga dulu," ujar Yuni.
Yuni juga menyebut di DPW lain, juga ada yang mengundurkan diri. Namun, ia tidak menyebut Ketua DPW mana saja yang mengundurkan diri dari Partai Perindo. "DPW lain juga ada yang mengundurkan diri, sekitar 6-7 orang," ujar Yuni.
Saat disinggung terkait para anggota di DPW DIY, apakah juga ikut mundur dari DPW Partai Perindo, ia mengatakan tidak pernah memaksa untuk ikut mundur. "Tapi setahu saya banyak yang left grup juga," ungkapnya.
Yuni mengucapkan terima kasih dan memohon maaf kepada orang-orang yang telah mendukung Perindo lolos proses verifikasi KPU untuk Pemilu 2024. Selama dua tahun ia menyebut telah berusaha menutup kekurangan-kekurangan yang ada di Partai Perindo.
"Saya memohon maaf dan terima kasih kepada kolega, kerabat, keluarga yang sudah membantu selama ini. Terutama proses verifikasi faktual Pemilu 2024 hingga seluruh kabupaten/kota di DIY lolos verifikasi faktual," ujar Yuni.