Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kanal YouTube Dihapus, Masjid Jogokariyan Bantah Terafiliasi Kelompok Ekstremis

potret masjid jogokariyan (IDN Times/Dyar Ayu)
potret masjid jogokariyan (IDN Times/Dyar Ayu)
Intinya sih...
  • Kanal YouTube Masjid Jogokariyan dihapus karena dituding terafiliasi dengan ekstremis atau kriminal.
  • Pengelola masjid membantah terafiliasi gerakan ekstrem-radikal dan menyebut konten dakwah tak pernah mendapat peringatan dari YouTube.
  • Aktivitas wawancara dengan Husein Gaza diduga menjadi pemicu penghapusan kanal YouTube Masjid Jogokariyan.

Yogyakarta, IDN Times - Kanal YouTube resmi milik Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta dihapus karena dituding terafiliasi dengan kelompok ekstremis atau kriminal.

Pihak pengelola masjid pun membantah tudingan yang dianggap tak masuk akal itu.

1. Dihapus dan tak bisa diakses

WhatsApp Image 2025-06-22 at 2.24.50 PM.jpeg
Melalui akun Instagram @masjidjogokariyan, mengumumkan soal penghapusan kanal YouTube. (Instagram/masjidjogokariyan)

Pihak pengelola masjid melalui akun Instagram @masjidjogokariyan, mengumumkan soal penghapusan. Kanal yang selama bertahun-tahun menjadi sarana dakwah, kajian serta penyebaran inspirasi umat, di pekan ini tak lagi bisa diakses. Dalam unggahannya, pengelola medsos mencantumkan potongan layar informasi tentang kanal Masjid Jogokariyan yang dianggap melanggar kebijakan YouTube perihal organisasi kriminal atau ekstremis kekerasan.

"Tidak masuk akal!!! Tapi begitulah jalan dakwah. Tak selalu mudah, tak selalu dibiarkan. Namun... juga tidak akan pernah padam."Tulisan itu diunggah dua hari lalu, pada Jumat (20/6/2025).

2. Bantah terafiliasi gerakan ekstrem-radikal

Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Ustaz M Jazir. IDN Times/Tunggul Damarjati
Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Ustaz M Jazir. IDN Times/Tunggul Damarjati

Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz M. Jazir menegaskan, pihaknya tak pernah mendukung atau terafiliasi kelompok kriminal atau ekstremis manapun. Konten yang diunggah seperti dakwah atau ceramah para tokoh, tak pernah mendapatkan peringatan dati YouTube.

"Enggak ada gerakan kita yang ekstrem, radikal," kata Jazir dihubungi, Minggu (22/6/2025).

3. Disinyalir imbas konten wawancara Husein Gaza

ilustrasi YouTube (unsplash.com/NordWood Themes)
ilustrasi YouTube (unsplash.com/NordWood Themes)

Jazir menduga aktivitas YouTube Masjid Jogokariyan yakni sesi wawancara dengan Muhammad Husein atau Husein Gaza, menjadi pemicunya. Husein Gaza adalah aktivis, YouTuber sekaligus pendiri Lembaga Kemanusiaan INH asal Indonesia yang lama menetap di Gaza. Sesi bincang-bincang dengannya saat itu disiarkan secara langsung atau streaming di setelah ibadah subuh.

Adapun materi diskusi dengan Husein Gaza adalah seputar fakta genosida yang terjadi di Kota Gaza, Palestina. Termasuk aliran bantuan kemanusiaan yang dikirim ke sana. Durasi wawancara sekitar 15 menit. Kemungkinan itu (penyebabnya)," kata Jazir.

Menurut Jazir, sebelum wawancara dengan Husein Gaza, ada beberapa narasumber lain yang diundang ke Masjid Jogokariyan dan mendiskusikan kondisi di Palestina.

"Ya yang dimaksud kelompok ekstrem itu apa kita nggak tahu, apalagi kelompok kriminal kita nggak tahu. Selama ini kita nggak, ya soal Gaza itu saja yang terakhir. Nggak tahu apakah Husein Gaza itu diklasifikasi sebagai kelompok kriminal oleh YouTube, kita nggak tahu," ucap Jazir.

Jazir mengungkap sekarang ini pengelola Masjid Jogokariyan masih berupaya memulihkan kanal YouTube milik mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us