Padi Varietas Gamagora 7, Solusi saat Kemarau Panjang

Panen lebih cepat dan hasil lebih banyak

Sleman, IDN Times - Pusat Inovasi Agro Teknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT UGM) mengenalkan padi varietas Gamagora 7 atau Gadjah Mada Gogo Rancah 7, di Guyung, Gerih, Ngawi, Jawa Timur. Gamagora 7 diklaim bisa menjadi pilihan padi yang ditanam saat kemarau panjang.

"Pengalaman juga kelebihan Gamagora 7 ini seandainya terjadi kekeringan dan segera dapat diairi, recovery cepat, tumbuh kembali cepat. Ada beberapa nomor, recovery lambat, agak kuntet kekuningan," ujar Plt Kepala PIAT UGM, Taryono, Rabu (1/11/2023).

1. Bisa jadi solusi saat musim kemarau

Padi Varietas Gamagora 7, Solusi saat Kemarau PanjangLahan padi varietas Gamagora 7 atau Gadjah Mada Gogo Rancah 7, di Guyung, Gerih, Ngawi, Jawa Timur. (IDN Times/Herlambang jati Kusumo

Taryono menyebut dengan keunggulan tersebut, Gamagora 7 bisa menjadi pilihan menghadapi kondisi El Nino seperti saat ini. Gamagora 7 juga cocok dibudidayakan di lahan yang banyak lempungnya. Artinya jika ditanam di lahan-lahan bekas tadah hujan, biasanya hasilnya bagus.

"Jadi katakan Gamagora 7 ini recovery bagus, sehingga kalau 2 minggu diairi sekali saja tetap bisa hidup dengan baik. Varietas lain tidak seperti itu. Insyaallah jadi solusi kita umurnya pendek, selama pengaturan pola tanam bisa atur dengan baik," kata Taryono.

2. Panen lebih cepat dan hasil lebih banyak

Padi Varietas Gamagora 7, Solusi saat Kemarau PanjangPlt Kepala PIAT UGM, Taryono. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Keunggulan Gamagora 7 lainnya yaitu panen bisa lebih cepat, yaitu maksimal 110 hari, di musim kemarau bisa dipanen kurang dari 100 hari. Selain itu, anakannya banyak dan serempak.

"Kalau kita lihat pertumbuhannya serempak, artinya nanti pada saat malainya semua keluar, ini berbunganya juga akan serempak, sehingga harapan kita mutu berasnya juga baik," ujar Taryono.

Produktivitas Gamagora sendiri, dalam luasan 1 hektare bisa menghasilkan 10 ton gabah kering. Jumlah tersebut lebih besar dari padi pada umumnya, pada kisaran 8 ton per hektare. Secara kualitas juga diklaim tidak jauh berbeda dengan beras Rojo Lele.

"Maka saya mengatakan sekarang saya berani promosi, mimpi UGM untuk mendukung kedaulatan pangan melalui Gamagora 7 Insyaallah lah. Ini harus kita dukung bener-bener," ujarnya.

Baca Juga: Teknologi Digital Dorong Perikanan di Sleman Makin Berkembang

3. Dinilai petani tumbuh lebih cepat

Padi Varietas Gamagora 7, Solusi saat Kemarau PanjangPemupukan lahan padi varietas Gamagora 7 atau Gadjah Mada Gogo Rancah 7, di Guyung, Gerih, Ngawi, Jawa Timur. (IDN Times/Herlambang jati Kusumo

Salah seorang petani di Dusun Guyung, Gemin (55), mengaku merasakan kelebihan dari varietas Gamagora 7 ini. Menurutnya jika dibanding dengan varietas lainnya, Gamagora 7 lebih cepat pertumbuhannya. "Anakane yo buanyak (Anakannya banyak)," ungkap Gemin.

Disebutnya jika pada varietas lain harus memberi pupuk dua kali, varietas Gamagora 7 ini, meski baru sekali diberi pupuk sekali namun menunjukkan hasil yang baik. Meski begitu, untuk hasilnya ia belum bisa mengungkapkan, karena baru mencoba sekali ini menanam varietas Gamagora 7.

Baca Juga: DPKP DIY Klaim Belum Ada Kekeringan Lahan Pertanian Dampak El Nino

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya