DLH Sleman Minta Partisipasi Masyarakat untuk Kelola Sampah

Sampah di Sleman perlu dikurangi 150-200 ton per hari

Sleman, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman meminta partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah. Pemkab Sleman juga berupaya terus menekan jumlah produksi sampah.

"Sudah ada edaran Bupati, kami minta keluarga bisa mengurangi sampah. Kalau menyelenggarakan kegiatan upayakan tidak ada sampah," ungkap Kepala DLH Sleman, Epiphana Kristiyani, Rabu (2/8/2023).

1. Minta partisipasi masyarakat kelola sampah

DLH Sleman Minta Partisipasi Masyarakat untuk Kelola SampahIlustrasi daur ulang sampah (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Epiphana juga meminta jika memang ada sampah, harus diupayakan untuk dipilah, antara sampah organik dan anorganik. Untuk sampah organik ia meminta warga yang masih memiliki lahan untuk memasukan lubang untuk dibuat kompos atau dibuat eco enzim.

"Anorganik tinggal nunggu tukang rongsok, dijual sudah. Jadi gak ada sampah, kami minta masyarakat mengelola sampah demikian. Harapannya kesadaran masyarakat, tidak dibuang ke depo juga, karena depo kami tutup," kata Epiphana.

2. Upayakan menekan jumlah sampah

DLH Sleman Minta Partisipasi Masyarakat untuk Kelola SampahTanda himbauan buang sampah di tempat sampah. (Unsplash)

Dikatakannya untuk jumlah sampah yang ada di Sleman dengan hitungan jumlah penduduk Sleman 1 juta lebih ditambah jumlah mahasiswa sekitar 200 ribu-300 ribu, ada sekitar 730 ton sampah per harinya.

"Tetapi kan Sleman tidak semua perkotaan, daerah pedesaan ada. Sampah yang dikirim ke TPA Piyungan tidak sebesar 730 ton itu perhari, tapi 330 ton perhari. Sebagian dikelola warga sendiri karena masih punya halaman luas, gak masalahlah," ucap Epiphana.

Jumlah sampah yang ada juga terus diupayakan untuk ditekan. Momen penutupan sementara TPA Piyungan ini juga menjadi pembelajaran. DLH Sleman mendorong agar sampah setidaknya bisa ditekan lagi sebanyak 150-200 ton per harinya.

"Harapannya kalau semua masyarakat Sleman melaksanakan itu, kami boleh berharaplah, kita punya sampah 100 ton per hari," ujarnya.

Baca Juga: Darurat Sampah, TPST Tamanmartani Bakal Difungsikan Sementara

3. Manfaatkan lahan TPST Tamanmartani sementara waktu

DLH Sleman Minta Partisipasi Masyarakat untuk Kelola SampahPengerjaan TPST Tamanmartani, Selasa (1/8/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Upaya terdekat Pemkab Sleman dalam menangani darurat sampah, sementara akan menggunakan lahan TPST Tamanmartani pada bulan Agustus 2023 ini. Penggunaan lahan di TPST Tamanmartani sudah ada persetujuan dari warga. Namun, saat ini belum bisa digunakan. Meski begitu, pihaknya menargetkan pada bulan ini harus bisa digunakan. Upaya untuk mengantisipasi pencemaran baru akan dilakukan.

"Kami harus mempersiapkan pembangunan di sana. Harus melapisi geomembran, agar tidak terjadi pencemaran lindi sampah ke sana. Kemudian kami juga harus mempersiapkan akses masuk jalan ke sana," ungkap Epiphana.

Diungkapkan Epiphana nantinya untuk sementara waktu, dalam dua bulan ini, lahan di TPST Tamanmartani baru akan menampung 50 ton sampah per harinya. "Kita kan menitipkan sampah, ya sejak ditutupnya TPA Piyungan ini, sampai dibuka," ungkapnya.

Baca Juga: Sampah di Alun-Alun Selatan, Pemkot Jogja: Dibersihkan Setiap Pagi

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya