Cegah Stunting, BKKBN Gandeng 1.000 Bidan di DIY

Pemerintah terus berupaya menekan angka stunting

Yogyakarta, IDN Times – Pemerintah terus berupaya menekan angka stunting. Berbagai upaya dilakukan, salah satunya dengan menggandeng 1.000 bidan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengatakan Presiden telah meminta 2024 stunting menjadi 14 persen, yang mana saat ini masih berada di angka 24,4 persen secara nasional.

Dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, remaja yang anemia masih 37 persen,  ibu hamil anemia masih 48,9 persen, yang terlahir panjang badannya kurang dari 48 cm sebanyak 22,6 persen, yang lahir prematur angkanya masih 29,45 persen.

“Jadi bayi-bayi yang lahir yang gagal produk itu masih cukup tinggi,” kata Hasto, dalam acara Program Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi Stunting DIY Tahun 2022 yang digelar di Sahid Raya Hotel & Convention Yogyakarta, Minggu (11/9/2022).

1. Perhatian gizi seimbang masih kurang

Cegah Stunting, BKKBN Gandeng 1.000 Bidan di DIYProgram Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi Stunting DIY Tahun 2022 yang digelar di Sahid Raya Hotel & Convention Yogyakarta, Minggu (11/9/2022). (IDN Times/Herlambang Jati)

Hasto menyebut terjadinya stunting salah satunya karena kurangnya memperhatikan gizi seimbang, sehingga kurang mendapatkan protein dan mengakibatkan gagal tumbuh. Ia menilai ASI eksklusif menjadi satu hal yang harus diperhatikan.

“Karenanya ASI eksklusif itu penting sekali dan terima kasih kalau Dexa (Group) mempromosi katakanlah produk yang pro dengan produk lokal bersumber dari tanaman-tanaman lokalnya hingga lebih dari 80 persen, karena Pak Presiden berharap muatan lokalnya harus maksimal,” kata Hasto.

Baca Juga: Menteri PPPA Jadi Bunda GenRe, Bertekad Cegah Stunting hingga KDRT

2. Bidan turut ambil bagian penting

Cegah Stunting, BKKBN Gandeng 1.000 Bidan di DIYProgram Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi Stunting DIY Tahun 2022, Minggu (11/9/2022). (IDN Times/Herlambang Jati)

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie, yang menyampaikan sambutan dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan bahwa bidan sangat berperan penting dalam menurunkan angka stunting karena memiliki tugas untuk mendampingi ibu hamil.

“Saya yakin para peserta program edukasi 1.000 bidan serta berperan dalam pencegahan stunting di Indonesia, untuk belajar serta menuangkan ide-ide cemerlang untuk pencegahan stunting. Langkah BKKBN dan Dexa Group menginisiasi program ini patut diapresiasi,” ucap Pembajun.

3. Produk dari alam untuk ibu menyusui

Cegah Stunting, BKKBN Gandeng 1.000 Bidan di DIYProgram Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi Stunting DIY Tahun 2022, Minggu (11/9/2022). (IDN Times/Herlambang Jati)

Presiden Direktur PT Dexa Medica, V Hery Sutanto mengatakan untuk mencegah stunting, Dexa Group melakukan inovasi di bidang farmasi melalui produk-produknya, salah satunya produk HerbaAsimor yang dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yang berperan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI.

HerbaAsimor menggunakan bahan alam asli Indonesia yakni daun katuk, daun torbangun, dan fraksi bioaktif ikan gabus yang diolah dengan teknologi modern. Saat ini Asimor digunakan oleh ibu menyusui di 32 provinsi dan lebih dari 250 kabupaten/kota di Indonesia.

Manfaat HerbaAsimor dirasakan oleh para ibu menyusui dengan naiknya kualitas dan dan kuantitas ASI. Berdasarkan hasil riset terhadap konsumen yang dilakukan oleh PT Dexa Medica, sebanyak 8 dari 10 ibu menyusui merasakan manfaat HerbaAsimor ini.

“HerbaAsimor dikembangkan dari biodiversitas Indonesia, yang memiliki TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri, sangat tinggi yakni di atas 80%. Ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mewujudkan kemandirian farmasi nasional, program prioritas belanja produk produksi dalam negeri, dan program bangga buatan Indonesia (BBI),” kata Hery.

Baca Juga: Targetkan Zero Stunting, Ini Strategi Pemkab Bantul‎

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya