BPBD Kota Yogyakarta Minta Warga Waspada Banjir saat Pancaroba

Cuaca ekstrem bisa sebabkan banjir

Yogyakarta, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta menghimbau kepada masyarakat agar mewaspadai pancaroba yang diprediksi terjadi dalam waktu dekat. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah potensi banjir.

"50 persen bencana yang terjadi di Kota Yogyakarta selama ini, disebabkan cuaca ekstrem termasuk musim penghujan," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (24/10/2023).

1. Pancaroba berpotensi menyebabkan bencana

BPBD Kota Yogyakarta Minta Warga Waspada Banjir saat Pancarobailustrasi banjir (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasar informasi BMKG musim kemarau akan berlangsung hingga Oktober nanti. Bulan selanjutnya atau November akan memasuki musim penghujan. "(Perlu diwaspadai) terkait antisipasi pancaroba, El Nino ke musim penghujan," ujar Nur Hidayat.

BPBD Kota Yogyakarta juga melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi potensi bencana yang ada. BPBD Kota Yogyakarta mengkonsolidasikan terkait dengan sarana prasarana yang dimiliki BPBD dan dalam kewenangan BPBD terkait kemungkinan adanya banjir.

2. Perbanyak EWS dan penguatan masyarakat

BPBD Kota Yogyakarta Minta Warga Waspada Banjir saat PancarobaIlustrasi Simulasi Bencana (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Diungkapkan Nur Hidayat BPBD Kota Yogyakarta telah mempersiapkan Early Warning System (EWS) di sungai yang berada di Kota Yogyakarta. EWS yang sebelumnya ada 16 kini menjadi 17 EWS. Dari sisi masyarakat juga dilakukan penguatan dengan adanya 155 Kampung Tangguh Bencana (KTB).

Nantinya di tahun 2024 didorong semua kampung sejumlah 169 terbentuk KTB. "Nantinya akan terbangun ketahanan terkait responsibilitas bencana, mitigasi dilakukan dengan masyarakat, pencegahan juga dilakukan dengan masyarakat," jelas Nur Hidayat.

Baca Juga: Kekeringan Gunungkidul Terparah, 4 Kabupaten di DIY Siaga Darurat

3. Perkiraan musim hujan di DIY

BPBD Kota Yogyakarta Minta Warga Waspada Banjir saat PancarobaIlustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Sebelumnya, Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta menyampaikan kondisi hujan tahun ini lebih lambat atau mundur sekitar 2-3 dasarian. Prakiraan musim hujan di DIY diprediksi terjadi pada bulan November dasarian I hingga Desember dasarian I. Prakiraan puncak musim hujan di Bulan Februari 2024 dan durasinya selama 13-21 dasarian atau 5 sampai 7 bulan. Musim hujan diprakirakan berakhir pada bulan April dasarian III kecuali Kulon Progo bagian utara di Mei dasarian I.

Kepala Stasiun Klimatologi DIY, Reni Kraningtyas menambahkan pada periode peralihan musim perlu diwaspadai terjadinya cuaca ekstrem. "Seperti hujan lebat, angin kencang yang bisa terjadi pada periode tertentu," ujar Reni.

Baca Juga: DPKP DIY Klaim Belum Ada Kekeringan Lahan Pertanian Dampak El Nino

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya