Heboh, Ada Ulat hingga Jangkrik dalam MBG di SMPN 2 Sewon Bantul

- Komisi D DPRD Bantul menerima laporan adanya telur lalat, ulat, dan jangkrik dalam menu MBG di SMPN 2 Sewon.
- DPRD Bantul meminta Dinkes dan Disdikpora Bantul untuk menindaklanjuti kasus video MBG dengan temuan tidak layak konsumsi.
- Banyak kasus menu MBG yang tidak layak konsumsi terjadi, namun guru pilih diam karena tidak tahu harus melapor ke siapa.
Bantul, IDN Times - Tiga video terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 2 Sewon, Bantul, viral dan membuat heboh masyarakat. Dalam video tersebut terlihat adanya telur lalat, ulat di sayuran, hingga jangkrik di tahu goreng yang dibagikan kepada siswa.
Menanggapi hal itu, DPRD Bantul meminta Dinas Kesehatan serta Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul segera turun langsung ke sekolah maupun ke SPPG yang mendistribusikan MBG.
1. Komisi D mendapatkan laporan adanya menu MBG mengandung ulat, telur lalat hingga jangkrik

Ketua Komisi D DPRD Bantul, Pramu Diananto Indratriatmo, mengungkapkan pihaknya telah menerima laporan terkait menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 2 Sewon. Dalam laporan itu ditemukan telur lalat pada kue, ulat di sayuran, hingga jangkrik di dalam tahu goreng.
"Kita tiga video lengkap terkait MBG di SMPN 2 Sewon yang ditemukan telur lalat, ulat hingga jangkrik," ujarnya, Selasa (2/9/2025).
2. Minta Dinkes dan Disdikpora untuk menindaklanjuti ke lapangan

Atas temuan tersebut, Komisi D DPRD Bantul yang membidangi pendidikan PAUD hingga SMP meminta Dinas Kesehatan dan Disdikpora Bantul segera menindaklanjuti kasus video MBG yang berisi temuan telur lalat, ulat, hingga jangkrik yang terlanjur tersebar di masyarakat.
"Hari ini Dinkes dan Disdikpora Bantul sudah turun ke lapangan untuk meminta keterangan dari pihak sekolah dan SPPG atau dapur yang menyiapkan menu MBG," ujarnya.
3. Banyak kasus menu MBG basi namun guru pilih diam

Menurut Pramu, kasus menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak layak konsumsi bukan kali ini saja terjadi. Ia menyebut, makanan dalam kondisi basi kerap ditemukan sehingga tidak dimakan oleh siswa. Namun para guru juga tidak bisa berbuat banyak karena tidak tahu harus melapor ke siapa.
"Di SMPN 1 Bantul pernah ada MBG yang menunya sudah basi. Akhirnya menu MBG tidak dimakan dan hanya dimasukkan dalam plastik kresek untuk dibawa pulang siswa dan dikasihkan sebagai pakan ayam," ungkapnya. "Kan ada larangan menu MBG dikembalikan ke SPPG meski menunya sudah basi," tambahnya.
Ia berharap program unggulan Presiden Prabowo yang menelan anggaran ratusan triliun ini bisa berjalan dengan baik, dengan menyajikan menu yang layak dikonsumsi dan bergizi bagi siswa. "Jangan nambah menu protein dengan menambahkan ulat atau jangkrik di menu MBG," kelakar politikus PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto, belum merespons saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon. Pesan WhatsApp yang dikirimkan pun belum mendapat balasan.