Sektor Pariwisata Terhenti, Pemkot Joga Perkirakan Kemiskinan Naik 

Kemiskinan diperkirakan naik menjadi 10,46 persen 

Kota Yogyakarta, IDN Times- Pandemik COVID-19 diperkirakan meningkatkan angka kemiskinan di kota Yogyakarta. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono mengatakan berdasarkan asumsi pesimis angka pengangguran di Kota Yogyakarta pada tahun 2020 mengalami kenaikan menjadi 10,46 persen dari 4,8 persen pada tahun sebelumnya.

"Sekali lagi, itu adalah asumsi pesimis. Untuk asumsi moderat ditetapkan 8,78 persen dan optimis 7,65 persen,” katanya.

 

 

 

 

 

Baca Juga: Coffee On The Bus, Cara Baru Ngopi sambil Keliling Kota Yogyakarta

1. Tiga skenario Pemkot Yogyakarta untuk mengatasi kemungkinan tingginya angka kemiskinan

Sektor Pariwisata Terhenti, Pemkot Joga Perkirakan Kemiskinan Naik Ilustrasi kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemkot Yogyakarta menyusun tiga skenario asumsi kondisi pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan, yakni asumsi pesimis, moderat, dan optimis.

"Dari ketiga asumsi itu yang digunakan saat ini adalah asumsi pesimis. Artinya, kondisi terburuk yang mungkin terjadi di Yogyakarta hingga akhir tahun karena kami pun belum mengetahui sampai kapan pandemi ini akan terjadi. Dengan demikian, bisa disiapkan upaya maksimal untuk mengantisipasinya," kata Agus dilansir dari Antara, Minggu (28/6). 

 

2. Yogyakarta menngandalkan sektor pariwisata

Sektor Pariwisata Terhenti, Pemkot Joga Perkirakan Kemiskinan Naik Unsplash.com/@agto

Angka kemiskinan di Yogyakarta tahun 2020 berdasarkan asumsi pesimis ditetapkan 13,97 persen, berdasarkan asumsi moderat 12,4 persen, dan berdasarkan asumsi optimis 10,6 persen.

"Yogyakarta sangat mengandalkan sektor jasa pariwisata. Padahal, banyak pekerja di sektor ini yang harus mengalami pemutusan hubungan kerja. Kondisi inilah yang menyebabkan angka kemiskinan mengalami kenaikan," kata Agus.

3. Pemkot Yogyakarta tetap lakukan upaya maksimal

Sektor Pariwisata Terhenti, Pemkot Joga Perkirakan Kemiskinan Naik IDN Times/Arief Rahmat

Kondisi tersebut menurut Agus akan mempengaruhi banyak aspek termasuk pertumbuhan ekonomi yang diasumsikan bisa minus 2,2 persen sesuai asumsi pesimis, 0,35 persen berdasar asumsi moderat, dan 2,07 persen berdasar asumsi optimis.

"Dimungkinkan indeks kesenjangan masyarakat pun mengalami kenaikan dari 0,418 pada tahun lalu menjadi 0,592 untuk kondisi pesimis, moderat 0,538 dan optimis 0,501," katanya.

Meskipun demikian, Agus mengatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta akan melakukan upaya maksimal agar kondisi berdasarkan asumsi pesimis tidak sampai terjadi.

"Dalam dua tahun ke depan, kami akan berusaha memaksimalkan segala potensi supaya angka kemiskinan bisa dikurangi dengan cukup signifikan," katanya.

Baca Juga: 5 Zona di Malioboro Dijaga Jogoboro Pastikan Pengunjung Taati Aturan

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya