Punya Penyakit Penyerta, Dokter Bedah di Jogja Meninggal karena COVID

Selama 10 hari dirawat di RSUP Dr Sardjito 

Sleman, IDN Times - Seorang dokter spesialis bedah di Daerah Istimewa Yogyakarta meninggal pada Minggu (23/8/2020) setelah positif terpapar COVID-19.

Dikutip dari Antara, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sadjito Rukmono Siswishanto menyatakan sebelum meninggal dokter spesialis bedah tersebut sempat dirawat di RSUP Dr Sardjito selama 10 hari. 

"Dokter ini memang seorang ahli bedah. Dirawat di RSUP Dr Sardjito tetapi dokter ini bukan dokter di RS Sardjito. Beliau dokter di luar Sardjito, tetapi karena sakit, almarhum dirawat di Sardjito," kata Rukmono yang enggan menyebutkan nama rumah sakit tempat praktik dokter tersebut kepada pers pada Senin (24/8/2020). 

1. Mulai dirawat di RSUP Dr Sardjito sejak tanggal 14 Agustus 2020

Punya Penyakit Penyerta, Dokter Bedah di Jogja Meninggal karena COVIDIlustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Ketua Tim Airborne Disease RSUP Dr Sardjito, Ika Trisnawati menjelaskan dokter N mulai dirawat di RSUP Dr Sardjito pada 14 Agustus 2020 dalam kondisi baik. Namun pada 16 Agustus 2020, pasien terpaksa dipindah ke ruang perawatan khusus untuk mendapatkan penanganan intensif disertai pemantauan ketat karena memiliki banyak penyakit penyerta.

"Karena beliau memang memiliki cukup banyak kormobid atau penyakit penyerta sehingga pemantauan intensif disegerakan tidak menunggu kondisi memburuk," ujar Dewi.

Baca Juga: Pertama Kalinya di DIY, Nakes di Bantul Meninggal Akibat COVID-19

2. Memiliki komorbid atau penyakit penyerta

Punya Penyakit Penyerta, Dokter Bedah di Jogja Meninggal karena COVIDunsplash.com/CDC

Ia mengatakan meski penanganan agresif dan terbaik telah diberikan RSUP Dr Sardjito, perburukan kondisi tetap terjadi dengan cepat yang dimungkinkan karena adanya penyakit penyerta yang dimiliki dokter tersebut.

"Karena kalau COVID-19 itu mana kala ada satu atau dua komorbid saja sudah mempengaruhi prognosis (harapan hidup) apalagi kalau ada banyak komorbid," kata ika.

3. Dinkes Bantul telah lakukan tracing

Punya Penyakit Penyerta, Dokter Bedah di Jogja Meninggal karena COVIDJuru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penularan Infeksi COVID-19 Pemkab Bantul, dr Sri Wahyu Joko Santosa. IDN Times/Istimewa

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Infeksi COVID-19 Kabupaten Bantul, dr Sri Wahyu Joko Santosa membenarkan adanya seorang nakes dari Kecamatan Bantul yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.

"Nakes tersebut merupakan nakes pertama di DIY yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19," katanya saat dihubungi melalui telepon, Senin (24/8/2020).

Oki panggilan akrab dr. Sri Wahyu Widodo mengatakan Dinas Kesehatan Bantul telah melakukan tracing keluarga dan tempat bekerja.

"Almarhum bekerja di salah satu rumah sakit swasta di luar Bantul dan Dinkes Bantul serta rumah sakit tempat almarhum bekerja sudah melakukan tracing," ungkapnya.

 

Baca Juga: Mantan Anggota DPRD Gunungkidul Curi Pisang Seharga Rp20 Ribu   

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya