Panen Bawang dan Cabai Merah Picu Deflasi di DI Yogyakarta  

Deflasi terjadi setelah 10 bulan DIY alami inflasi

Yogyakarta, IDN Times - Peningkatan pasokan komoditas bawang merah dan cabai merah memicu terjadinya deflasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Agustus 2022 sebesar 0,12 persen (mtm). Deflasi itu terjadi setelah 10 bulan berturut-turut DIY mengalami inflasi, di mana pada Juli 2022 inflasi tercatat 0,47 persen (mtm).

"Deflasi terjadi terutama akibat dari meningkatnya pasokan hortikultura khususnya bawang merah dan cabai merah seiring terjadinya musim panen di bulan Agustus," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Budiharto Setyawan melalui keterangan tertulis, Kamis (1/9/2022). 

 

1. Daging ayam dan minyak goreng juga penyebab deflasi

Panen Bawang dan Cabai Merah Picu Deflasi di DI Yogyakarta  ilustrasi daging ayam utuh dan segar (unsplash.com/jksloan)

Selain harga komoditas cabai dan bawang merah yang menurun, deflasi di DIY juga didorong penurunan harga komoditas pangan lainnya seperti daging ayam ras dan minyak goreng.

Dengan perkembangan itu, secara tahunan, Inflasi DIY 2022 berada pada level 5,52 persen (yoy) dan secara akumulatif Januari-Juli sebesar 4,24 persen (ytd).

 

2. Inflasi di bulan Agustus disebabkan transaksi pembayaran sekolah

Panen Bawang dan Cabai Merah Picu Deflasi di DI Yogyakarta  Ilustrasi Pendidikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Budiharto melanjutkan, inflasi inti Agustus 2022 tercatat stabil 0,22 persen (mtm) karena kenaikan tarif pendidikan pada masa tahun ajaran baru.

"Tekanan inflasi berasal dari kenaikan tarif angkutan udara dan biaya pendidikan. Untuk tarif angkutan udara, berbeda dari siklusnya, pada awal triwulan III angkutan udara mengalami inflasi," ujarnya.

 

Baca Juga: Akibat Pandemik Jumlah Warga Miskin di Yogyakarta Naik  

3. Konser dan pertandingan bola sebabkan inflasi angkutan darat

Panen Bawang dan Cabai Merah Picu Deflasi di DI Yogyakarta  Timnas Indonesia menjuarai Piala AFF U-16 2022 (twitter.com?PSSI)

Inflasi angkutan udara selain sebagai dampak dari peningkatan komponen biaya fuel surcharge cost, juga disebabkan tingginya permintaan angkutan udara seiring dengan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

"Pelaksanaan pembelajaran tatap muka mendorong kembalinya mahasiswa dari luar Yoyagyakarta dan maraknya event MICE di DIY selama bulan Agustus serta event lainnya seperti Konser Dewa-19, AFF-U16, Jogja Mandiri Marathon, dan lainnya," ujar Budiharto.

Baca Juga: Hasil Melimpah Petani di Bantul Rasakan Panen Raya Bawang Merah

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya