Merapi Erupsi, Ratusan Warga Lereng Gunung Mengungsi
Erupsi Merapi 21 Juni 2020/ BPPTKG
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Ratusan warga mengungsi pasca terjadinya awan panas Gunung Merapi dini hari tadi. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan warga yang mengungsi berasal dari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
1. Warga yang tinggal di lereng Merapi diminta menjauh dari zona bahaya
Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB memaparkan sejak semalam warga telah berkumpul di pengungsian.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten dan BPBD Kabupaten Sleman telah melakukan pendampingan serta memberikan bantuan logistik kepada para pengungsi tersebut." ujar Abdul, Kamis (10/3/2022).
Warga yang tinggal di sekitar lereng Merapi telah dievakuasi dan diminta menjauh dari zona bahaya. "Warga juga diminta agar dapat segera berkumpul di tempat (titik kumpul) yang sudah di tetapkan guna memudahkan tim dalam melakukan pertolongan dan evakuasi ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga: Merapi Bergejolak, Sejumlah Lansia Dievakuasi ke Penampungan
Baca Juga: [BREAKING] Merapi Keluarkan 6 Kali Awan Panas Guguran, Jarak Luncur hingga 5 Km
2. Ratusan warga mengungsi
Warga yang mengungsi ke barak pengungsian Merapi di tahun 2021. IDN Times/Tunggul DamarjatiData Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, menyatakan warga dusun Kalitengah Lor berasal dari 4 RT , kurang lebih berjumlah 400 jiwa sejak semalam telah mengungsi. Warga Kalitengah Kidul sebanyak 4 RT, terdiri dari lansia dan balita. Namun tidak semua warga mengungsi.
Beberapa warga di wilayah lereng Merapi bagian Timur di evakuasi ke Balai Desa Glagaharjo, terdiri dari lansia sebanyak 38 jiwa, anak dan balita berjumlah 40 jiwa, 1 ibu hamil, dewasa 114 jiwa.
3. BPPTKG ingatkan zona bahaya
Ilustrasi Gunung Merapi Erupsi. Twitter.com/BPPTKGInformasi dari BPPTKG, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor Tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.