Masuki Low Season, Hotel di Sleman Maksimalkan Sektor Makanan

Target pajak pariwisata hampir tercapai

Sleman, IDN Times - Bulan Agustus dan September masuk dalam masa low season okupansi hotel di Kabupaten Sleman. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sleman, Joko Paromo mengatakan Agustus hingga September merupakan masa-masa low season bagi pengusaha hotel dan restoran.

"Sebenarnya tidak hanya hotel dan restoran saja, tapi sektor lain seperti transportasi dan kuliner pun menghadapi kondisi yang sama," ujarnya, Jumat (15/9/2023).

Joko menambahkan menyiasati sepinya tingkat pemesanan hotel di masa low season, sebagian pengusaha hotel dan restoran di Sleman mulai memaksimalkan sektor food and beverage (FnB) agar bisa tetap meraup pendapatan. "Salah satu yang dilakukan yakni dengan memberikan paket-paket konsumsi untuk pernikahan, rapat, arisan dan kegiatan lainnya. Memang harus kreatif dalam menjual FnB, karena penyumbang pendapatan yang cukup bagus," ungkapnya.

1. Target pajak usaha jasa pariwisata hampir tercapai

Masuki Low Season, Hotel di Sleman Maksimalkan Sektor MakananKepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid/Antara

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid menjelaskan perolehan pajak usaha jasa pariwisata yang masuk dalam pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2023 hingga akhir Agustus mencapai Rp228,54 miliar.

"Hingga akhir Agustus pajak dari usaha jasa pariwisata yang meliputi hotel, restoran dan tempat hiburan telah mencapai 98,4 persen dari target atau sebesar Rp228,54 miliar," kata Ishadi Zayid, dikutip Antara. 

2. Pemkab Sleman buat Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan

Masuki Low Season, Hotel di Sleman Maksimalkan Sektor MakananIlustrasi Uang. (IDN Times/Rehia Sebayang)

Menurut dia, untuk pendapatan dari hasil retribusi objek wisata hingga akhir Agustus mencapai Rp3,38 miliar atau 83,97 persen dari target tahun ini sebesar Rp4,03 miliar.

"Dengan demikian total PAD sektor pariwisata per Agustus sudah mencapai Rp231,92 miliar," katanya.

Ia mengatakan upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sleman, Dinas Pariwisata telah membuat Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (RIPK) Sleman untuk tahun 2015-2025. "Dalam rancangan tersebut ada berbagai upaya agar sektor pariwisata dapat turut mendongkrak kesejahteraan masyarakat," katanya.

 

Baca Juga: Geger, 2 Jasad Bayi Ditemukan di Sungai Buntung Berbah Sleman

3. Pengembangan industri pariwisata Sleman berbasis budaya

Masuki Low Season, Hotel di Sleman Maksimalkan Sektor MakananIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Ishadi mengatakan misi dalam RIPK tersebut salah satunya yakni upaya untuk mengembangkan pariwisata daerah sebagai industri pariwisata yang berbasis pada karakter budaya, pendidikan, lingkungan dan mengedepankan kekuatan ekonomi lokal.

"Selain pengembangan destinasi pariwisata daerah yang berdaya saing, inovatif, variatif, aman dan nyaman, serta ditunjang dengan sarana prasarana berkualitas, layanan profesional dan dukungan masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik," ungkapnya.

Baca Juga: Prediksi BMKG, Kulon Progo Jadi Wilayah DIY Pertama Diguyur Hujan

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya