Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jogja hingga 3 Mei 

Hari ini beberapa wilayah di Jogja terjadi banjir 

Yogyakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang terjadi mulai hari ini hingga Rabu (3/4/2023). 

 

1. Berpotensi terjadi bencana hidrometereologi

Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jogja hingga 3 Mei Genanagan yang terjadi di ruas jalan di DIY, Senin (1/5/2023). (Istimewa/@merapi_uncover)

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono mengatakan cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono dalam keterangannya, Senin (1/5/2023). 

 

 

2. Terjadi hujan lebat disertai petir

Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jogja hingga 3 Mei Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Mardya Shakti)

Curah hujan dengan intensitas sedang-lebat bahkan dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi pada 1 sampai 3 Mei 2023.

Warjono menyebutkan 1 Mei 2023, hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Sleman, Gunungkidul bagian Utara, dan Kulon Progo bagian Utara. Berikutnya pada 2 Mei dan 3 Mei 2023 berpotensi terjadi di Sleman dan Kulon Progo bagian Utara.

 

Baca Juga: Hujan Lebat, Sejumlah Kawasan di Jogja Tergenang Banjir 

3. Ini penyebab cuaca ekstrem di DIY

Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jogja hingga 3 Mei Unplash/Osman Rana

Kondisi cuaca ekstrem selama periode tersebut dipicu adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia Barat Sumatera, pusat tekanan rendah di Samudera Pasifik Timur Laut Maluku Utara, serta sirkulasi Eddy di Kalimantan bagian Utara. Fenomena itu, menurut Warjono, kemudian membentuk daerah belokan angin (shearline) di Pulau Jawa.

Profil vertikal kelembapan udara yang tinggi mencapai 60 sampai 85 persen serta labilitas lokal pada siang hari yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan konvektif di wilayah DIY.

"Kondisi ini menyebabkan potensi hujan sedang-lebat di wilayah Jogja terutama di bagian Utara pada siang sampai sore hari," terangnya.

Baca Juga: Marak Iklan Visual Hilangkan Hak Warga Nikmati Keindahan Jogja    

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya