BPBD Bantul Minta Warga Penerima Droping Tak Timbun Air Bersih

7 Kecamatan di Bantul dilanda kekeringan

Bantul, IDN Times - Warga di Kabupaten Bantul diminta tidak menimbun air bersih yang didistribusikan pemerintah maupun lembaga sosial dalam penanggulangan kekeringan dampak musim kemarau panjang 2023.

"Kami mohon kepada masyarakat janganlah dengan situasi seperti ini menimbun air, saya katakan menimbun air, karena ada, dan tidak saya sebutkan itu di mana, sudah diberi air, tetapi kok sehari sudah langsung habis," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Antoni Hutagaol, Rabu (20/9/2023).

Antoni memaparkan berdasarkan infografis droping air bersih Kabupaten Bantul sejak awal musim kemarau hingga 17 September, terdapat tujuh kecamatan yang meliputi 11 kelurahan dan 18 pedukuhan yang masyarakatnya dilanda kekeringan dan meminta bantuan air bersih.

"Kondisinya seperti itu, dan masyarakat yang paling banyak mengajukan permohonan air bersih itu di Kelurahan Terong Dlingo sebanyak 700 ribu liter, kemudian wilayah Bangunjiwo Kasihan dengan 360 ribu liter, dan Jatimulyo Dlingo sebanyak 350 ribu liter," katanya dikutip Antara. 

 

 

1. BPBD dan lembaga lain sudah distribusikan air bersih

BPBD Bantul Minta Warga Penerima Droping Tak Timbun Air BersihIlustrasi droping air di wilayah rawan kekeringan. (dok. Antara)

Antoni menjelaskan BPBD bersama lembaga pemerintah lainnya sudah mendistribusikan bantuan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan. Tujuannya, kata Antoni, agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sesuai kebutuhan masyarakat di wilayah yang mengalami kesulitan air.

"Jadi kita sudah sesuaikan perhitungan, jangan sampai ada masyarakat dalam kondisi begini mungkin punya tandon besar terus ambil air banyak, sementara warga lainnya kekurangan, jadi di sini kami menekankan untuk jangan menimbun air," ungkap Antoni.

 

2. Warga yang sudah memperoleh air bersih diminta bersikap toleran

BPBD Bantul Minta Warga Penerima Droping Tak Timbun Air BersihIlustrasi air minum (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Menurut Antoni, masyarakat yang wilayahnya mendapat bantuan air bersih atau tersedia air melimpah agar bisa bertoleransi kepada saudara atau tetangga sekitar untuk memberikan air dalam kebutuhan sehari-hari mereka.

"Pada prinsipnya, kami tidak masalah memberikan air, tapi kita harus berfikir, logis tidak setelah diberi langsung habis, apakah ada kebocoran atau bagaimana, ini perlu dipertanyakan. Karena kita sudah asesmen sebelumnya, sudah diperhitungkan sesuai kebutuhan masyarakat di sekitar," jelasnya.

Baca Juga: Dinas Pariwisata Bantul Buka Kembali Selopamioro Park

3. Warga diminta manfaatkan air bersih sesuai kebutuhan

BPBD Bantul Minta Warga Penerima Droping Tak Timbun Air BersihIlustrasi air bersih pasokan dari Perumda Air Minum Danum Taka PPU (IDN Times/Ervan)

Antoni berharap warga di Kabupaten Bantul bisa memanfaatkan air bersih sesuai kebutuhan. Pasalnya, sudah ada perhitungan per orang berapa liter, kemudian dikalikan berapa jiwa, dan didistribusikan bantuan air bersih satu tangki, yang paling bertahan sampai tiga hari.

"Kami juga imbau masyarakat gunakan air secara bijak dengan kondisi seperti ini, dan semoga sesuai prediksi Desember sudah hujan, dan bisa berfikir ke depan bagaimana ketika hujan datang sebisa mungkin menyiapkan tandon untuk memanen air, hujan panen air, ketika kemarau bisa dimanfaatkan," katanya

Baca Juga: Curi Rokok, Remaja di Bantul Ketahuan Bawa Pil Psikotropika

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya