Aktivitas Merapi Tetap Tinggi, Guguran Lava Masih Terjadi 

Selama sepekan terjadi guguran lava hingga 2 ribu meter

Sleman, IDN Times - Aktivitas Gunung Merapi hingga saat ini masih menunjukkan aktivitas yang tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) erupsi Gunung Merapi diperkirakan tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menuturkan berdasarkan pengamatan BPPTKG, intensitas kegempaan di Gunung Merapi masih tinggi, meski tidak meningkat juga tidak menurun.

"Belum ada tanda-tanda erupsi Merapi bakal berakhir dalam waktu dekat," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, dalam pernyataanya pada, Jumat (31/12/2021). 

 

1. Guguran lava masih terus terjadi

Aktivitas Merapi Tetap Tinggi, Guguran Lava Masih Terjadi Lava pijar Gunung Merapi (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Hanik memaparkan pertumbuhan kubah lava, pembentukan awan panas dan guguran lava yang saat ini masih terus terjadi. Deformasi yang diukur dengan alat pemantau aktivitas gunung api berupa electronic distance measurement (EDM) juga masih menunjukkan ada suplai magma meski kecil.

"Jumlah guguran lava masih tinggi, yaitu rata-rata 160 kali per hari. Jadi belum ada peningkatan dan penurunan atau masih stagnan tinggi," papar Hanik.

 

2. Pertumbuhan volume kubah masih kecil

Aktivitas Merapi Tetap Tinggi, Guguran Lava Masih Terjadi ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Perkembangan volume kubah barat daya Merapi per 24 Desember 2021 sebesar 1,65 juta meter kubik dengan laju pertumbuhan terakhir 5.000 meter kubik per hari.Sedangkan kubah tengah mencapai 3 juta meter kubik dengan laju pertumbuhan terakhir 2.000 meter kubik per hari.

"Ini untuk merapi ukurannya masih kecil karena untuk rata-ratanya Merapi secara umum itu 20.000 meter kubik per hari," kata Hanik.

Berdasarkan pemodelan yang dibuat BPPTKG, awan panas bisa meluncur sejauh 5 kilometer ke Sungai Boyong, Krasak, Bebeng, dan Sungai Putih apabila volume kubah lava di sisi barat daya Merapi mencapai 3 juta meter kubik.

"Namun demikian kewaspadaan harus terus kita tingkatkan karena alam kan sifatnya tiba-tiba yang tidak terkendali, misalnya ada suplai (magma) dari dalam.".

Baca Juga: Penambangan Pasir Merapi Rambah Sultan Ground dan Pekarangan Warga 

Baca Juga: Menelusuri Negeri Dongeng The Lost World Castle di Lereng Merapi 

3. Selama sepekan terjadi guguran lava hingga jarak 2 ribu meter

Aktivitas Merapi Tetap Tinggi, Guguran Lava Masih Terjadi Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran, Kamis (6/5/2021). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Selama sepekan terakhir teramati sebanyak dua kali awan panas guguran meluncur ke arah hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter. Guguran lava teramati sebanyak 175 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.

Berdasarkan analisis morfologi dari foto udara dengan drone tanggal 24 Desember 2021, stasiun kamera Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2, teramati terjadi penurunan tinggi kubah barat daya sekitar  3 meter. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.630.000 m3 dan kubah tengah sebesar 3.007.000 m3.

4. Status Merapi masih tetap siaga

Aktivitas Merapi Tetap Tinggi, Guguran Lava Masih Terjadi 

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status siaga Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor
Tenggara dan Barat Daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya