Rayaka, Seniman Anak Berkebutuhan Khusus Gelar Pameran di Stasiun Tugu

Railfans wajib mampir!

Jogja, IDN Times - Namanya Rayaka Agashtya Wibowo, seniman anak berkebutuhan khusus yang tengah digaet KAI untuk melaksanakan pameran mini tunggal di Pintu Utama Hall Timur, Stasiun Tugu Yogyakarta. Didampingi sang ibu, Sri Utami, keduanya tampak kompak memakai kaos bergambar kereta yang ternyata merupakan ilustrasi buatan Rayaka saat ditemui IDN Times Jogja pada Sabtu (30/09/2023).

Setidaknya ada 20 gambar yang ditampilkan dalam pameran mini bertajuk 'Dunia Kereta Api Rayaka' tersebut. "Ini ada yang dari gambaran awal Rayaka sampai yang terbaru. Dan didominasi kereta api Indonesia" ujar Sri Utami membuka pembicaraan.

1. Kesukaan akan kereta mengantarkan Rayaka menemukan dunianya

Rayaka, Seniman Anak Berkebutuhan Khusus Gelar Pameran di Stasiun TuguPameran Mini 'Dunia Kereta Api Rayaka' (IDN Times/Dyar Ayu)

Sri Utami mengatakan Rayaka menyukai kereta sejak usia sebelum satu tahun. "Setiap melihat video atau gambar kereta, (Rayaka) excited banget dan mainan pertama, di ulang tahun dia yang ke satu tahun memang kereta api," ucapnya.

Seiring bertambahnya usia, Rayaka tampak senang menggambar kereta api. Kecintaan pada ular besi tersebut juga tampak kala keluarga kecil mereka sempat tinggal di belakang kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta dan Rayaka yang selalu minta melihat kereta setiap hari.

"Gambar Rayaka mulai berbentuk ketika dia SD. Karena aku menghindarkan dia dari gawai dan dia suka menggambar, aku selalu menyediakan buku buat sketch. Jadi di situlah dia mulai," ungkap Sri Utami.  Kesukaan menggambar kereta api oleh Rayaka makin tak bisa dibendung ketika COVID-19 datang sehingga ia harus di rumah saja.

Saat ditanya langsung, Rayaka pun mengaku kalau kini ia tengah suka dengan bus dan mobil. Meski begitu 90 persen minatnya masih pada kereta.

Bukan sekadar hobi gambar, kecintaan Rayaka juga dibuktikan dengan kesukaannya naik kereta api. "Paling jauh sampai ke Jakarta" kata Rayaka.

2. Peran ibu yang membesarkan rasa percaya diri Rayaka

Rayaka, Seniman Anak Berkebutuhan Khusus Gelar Pameran di Stasiun TuguRayaka Agashtya Wibowo dan Sri Utami dalam Pameran Mini 'Dunia Kereta Api Rayaka' (IDN Times/Dyar Ayu)

Pameran mini di Stasiun Tugu Yogyakarta ini bukan pameran Rayaka satu-satunya, tapi merupakan yang pertama buat pameran tunggalnya. Rayaka sendiri kini tengah menempuh pendidikan di Tumbuh High School Jogja.

"Dulu kami tinggal di Jakarta. Memang di sana semua ada, tapi kalau mau sembuh ya jangan di Jakarta yang polusinya sudah seperti itu," jelas Sri Utami.

Sri Utami lantas memilih Jogja dengan tujuan menyekolahkan Rayaka ke Sekolah Tumbuh. Namun proses untuk masuk ke sekolah tersebut yang tak instan membuat ibu dan anak ini memilih tinggal sementara di Magelang. Sebagai ibu, Sri Utami rela melepas pekerjaannya di salah satu stasiun TV swasta buat menemukan terapi terbaik buat putranya.

Pulang-pergi Magelang ke Jogja selama beberapa waktu pun dilakoni Sri Utami dan Rayaka untuk terapi. Hingga akhirnya keduanya menemukan Komunitas Kemuning Kembar yang merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang psikologi, pendidikan, kesehatan, dan budaya sebagai terapi.

"Hampir setiap hari kami di tempat terapi. Tapi ya namanya juga berproses, kemajuan-kemajuannya ada," tambah Sri Utami.

Baca Juga: Kisah Pak Bas, Setia Membuat Roti Kembang Waru Sejak 1983

3. Dari hobi menggambar hingga upaya jadi mandiri

Rayaka, Seniman Anak Berkebutuhan Khusus Gelar Pameran di Stasiun TuguMerchandise Pameran Mini 'Dunia Kereta Api Rayaka' (IDN Times/Dyar Ayu)

Dalam Pameran Mini Dunia Kereta Api Rayaka, tak hanya bisa melihat hasil lukisan Rayaka saja, tapi juga belanja buah tangan. Kaos, ransel, pouch, sampai bucket hat dengan hiasan gambar tangan Rayaka bisa dibeli dengan harga mulai Rp30 ribuan.

"Pas Rayaka ulang tahun kemarin, kami bagi kaya tas ke teman-temannya. Terus kemudian udah mulai produksi. Awalnya ya yang beli saudara, kenalan. Saya ingin dia (Rayaka) bisa mandiri." Kata Sri Utami.

Dijual dengan desain yang unik dan menggunakan bahan berkualitas, nyatanya peminat merchandise Rayaka cukup besar. Beberapa stok mulai menipis, bahkan sudah ada yang habis. Sri Utami pun menambahkan kalau anak-anak kecil lah yang jadi pelanggan.

"Nah, kenapa dinamakan Dunia Kereta Api Rayaka, karena sejak bangun sampai tidurnya Rayaka itu kereta api," pungkas Sri Utami.

Pameran Mini 'Dunia Kereta Api Rayaka' tersebut telah berlangsung sejak 24 September dan masih bisa kamu menyaksikannya di Stasiun Tugu Yogyakarta sampai 3 Oktober mendatang. Selain itu, tak dipungut biaya buat menyaksikan hasil goresan tajam dari Rayaka. 

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNY Tanam Pohon Bareng Komunitas Resan Gunungkidul

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya