Sleman, IDN Times - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman, Joko Paromo mengungkapkan, adanya rencana pembukaan dua destinasi wisata, yaitu Prambanan dan Ratu Boko di bawah PT TWC pada 8 Juni 2020 mendatang, bisa memberikan sedikit harapan baru kepada pelaku hotel dan restoran di Sleman.
Dia menjelaskan, para pelaku wisata, khususnya hotel dan restoran di Sleman telah mempersiapkan berbagai antisipasi berkaitan dengan upaya pencegahan COVID-19.
Joko menyebutkan, rencana pembukaan Candi Prambanan dan Ratu Boko bisa menjadi angin segar bagi pelaku pariwisata. Pihaknya pun telah melakukan berbagai antisipasi dengan cara menyediakan tempat cuci tangan dan kaki sesuai dengan prosedur, mewajibkan petugas dan pengunjung memakai masker, menjaga jarak, serta melakukan penjagaan dan pengawasan yang lebih.
"Supaya perekonomian segera bangkit, yang utama tempat wisata harapan dibuka. Harapan saya itu. Memang sangatlah berat dengan kondisi seperti ini, tapi tetap berusaha dan rebranding lagi tentang pariwisata," terangnya.
Menurut Joko, kondisi seperti saat ini sangatlah berat bagi pelaku pariwisata. Untuk itu, berbagai layanan telah ditempuh agar perekonomian tidak berhenti.
"Tenaga masih beberapa yang masih libur. (Di tengah pandemik) kita ada layanan food delivery, menjual kamar dengan harga promo atau ad hoc, jual voucher kamar stay-nya belakangan, dan lain-lain," ungkapnya pada Senin (1/6).
Sebelumnya, Bupati Sleman, Sri Purnomo meminta kepada hotel serta pelaku wisata di Kabupaten Sleman bersiap dalam menghadapi rencana pembukaan 2 destinasi wisata di Sleman. Menurut Bupati, sangat penting di masa pandemik seperti saat ini untuk benar-benar menerapkan protokol pencegahan COVID-19 dan memberikan panduan secara rinci ke pengunjung.
"Supaya ketika mereka (pengunjung) nanti datang ke sana tidak ada kekhawatiran. Ketika akan buka, ya kami mohon aktivitas dan tempatnya dipersiapkan betul. Yang terkait dengan protokol kesehatan disiapkan betul," paparnya.