UMY Nyatakan Korban Mutilasi Tak Bertindak Menyimpang

Korban banyak mendapatkan hibah penelitian

Bantul, IDN Times - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyatakan tidak ada perilaku menyimpang dari Redho Tri Agustian, mahasiswa UMY yang dibunuh dan dimutilasi.

Rektor UMY, Gunawan Budiyanto menyatakan pihak kepolisian telah berdiskusi dengan beberapa teman korban dan tidak ada signal yang lebih kuat lagi korban punya perilaku yang menyimpang.

"Jadi yang jelas selama ini kita percaya yang bersangkutan meninggal karena tindak kekerasan atau tindak kriminal," katanya di Kampus UMY, Rabu (9/8/2023).

 

1. Hasil DNA korban sudah keluar

UMY Nyatakan Korban Mutilasi Tak Bertindak MenyimpangIDN Times/Daruwaskita

Gunawan bersyukur bahwa hasil DNA telah keluar dan polisi telah menjelaskan kasus itu. UMY juga yakin korban pembunuhan itu adalah Redho dan langsung mengambil langkah untuk pendampingan pemulangan jenazah termasuk biaya pemulangan.

"Kita juga tetap mendampingi keluarga korban pada saat keluarga akan dipanggil menjadi saksi di persidangan. Tim hukum kita akan mendampingi hingga pelaku dijatuhi vonis," ucapnya.

2. Korban mutilasi banyak mendapatkan hibah

UMY Nyatakan Korban Mutilasi Tak Bertindak MenyimpangReka ulang adegan pembunuhan dan mutilasi di Sleman.(IDNTimes/Tunggul Damarjati)

Gunawan menegaskan yang bersangkutan banyak mendapatkan hibah penelitian. Hanya, untuk penelitian dengan topik LGBT belum ditemukan. Sebab hal itu hanya berdasarkan diskusi dari teman-teman korban.

"Tapi memang dia ini seorang gamer, namun apakah ada hubungannya dengan itu atau tidak," ungkapnya.

 

Baca Juga: 7 Foto Rekonstruksi Kasus Mutilasi Sleman di Tempat Kos Tersangka 

Baca Juga: 7 Fakta Kasus Mutilasi Mahasiswa di Sleman Versi Polisi

3. Korban kerjakan proyek tentang enterpreuner

UMY Nyatakan Korban Mutilasi Tak Bertindak MenyimpangRektor UMY, Gunawan Budianto. IDN Times/Daruwaskita

Gunawan menambahkan korban sedang mengerjakan proyek tentang enterpreuner dari kampus dengan hibah dari kampus. Saat malam pemberian anugerah, kelompok korban mendapatkan penghargaan terbaik kedua. Hanya saat pemberian penghargaan itu, korban sudah tidak ada.

"Jadi yang jelas kita lega karena motif pembunuhan sudah bergeser dari yang itu (LGBT). Ya kami selalu mendampingi keluarga korban sampai vonis. Semoga dalam persidangan semuanya bisa terungkap," ujarnya.

 

Baca Juga: Rekonstruksi Mutilasi di Sleman, Tersangka Sempat Makan di Angkringan 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya