Ternak di Jati Gunungkidul Akan Rutin Vaksin Antraks Selama 10 Tahun

Populasi ternak di Padukuhan Jati mencapai 2 ribu ekor

Gunungkidul, IDN Times - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul akan memberikan vaksinasi antraks selama 10 tahun untuk ribuan ternak yang ada di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu. Hal ini demi mencegah munculnya kembali kasus antraks di padukuhan tersebut.

1. Suntikan vaksin antraks dilakukan setahun dua kali

Ternak di Jati Gunungkidul Akan Rutin Vaksin Antraks Selama 10 TahunVaksinasi sapi, kerbau, hewan di Gunungkidul, Yogyakarta untuk pencegahan antrax. (dok. Kementan)

Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Gunungkidul, Retno Widiastuti, mengatakan pemberian suntikan vaksin antraks dilakukan secara rutin dan tidak hanya satu kali saja.

"Akan diberikan suntikan vaksin antraks secara rutin untuk ternak yang berada di zona (antraks) tertular dan terancam," katanya, Jumat (28/7/2023).

Menurutnya, ternak disuntik vaksin dua kali dalam setahun. Proses vaksinasi dilakukan selama 10 tahun untuk mengamankan ternak di wilayah Padukuhan Jati. 

"Yang berisiko itu kan lingkungannya, jadi ketika ada ternak baru akan segera divaksin, memberikan daya tahan tubuh terhadap lingkungan. Misalnya lingkungan tersebut ada spora," ungkapnya.

2. Ada 2 ribu ekor ternak kambing dan sapi yang akan disuntik vaksin antraks

Ternak di Jati Gunungkidul Akan Rutin Vaksin Antraks Selama 10 TahunIlustrasi ternak kambing peliharaan warga. (IDN Times/Indiana Malia)

Lebih lanjut, Retno mengatakan ada sekitar 2.000 ekor ternak di Padukuhan Jati yang terdiri dari kambing dan sapi. Proses pemberian vaksin antraks terhadap ternak warga sudah dimulai dengan penyuntikan antibiotik, dan harus dijeda dua minggu. 

Sebenarnya dua minggu dari penyuntikan antibiotik adalah kemarin Rabu (26/7/2023). Namun karena bersamaan dengan sosialisasi penyakit LSD, maka vaksin baru dimulai Selasa 1 Agustus 2023 mendatang. 

"Kami juga memberikan sosialisasi terkait penularan antraks di lokasi. Penanganan jika ada hewan ternak yang mati mendadak paling aman dikubur," kata Retno.

Baca Juga: 2 Warga Semuluh Bergejala Antraks, Diduga Ikut Brandu Ternak

3. Kasus antraks hanya terjadi di Padukuhan Jati

Ternak di Jati Gunungkidul Akan Rutin Vaksin Antraks Selama 10 TahunDinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH)

Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, memastikan kasus antraks hanya terjadi di Padukuhan Jati, sedangkan kasus ternak mati di Padukuhan Semuluh Lor hasil laboratorium dinyatakan negatif antraks. Meski demikian pihaknya tetap melakukan antisipasi penyebaran penyakit yakni dengan penyiraman formalin di Semuluh Lor. 

"Kami berharap masyarakat tetap mewaspadai potensi penyebaran penyakit antraks," ucapnya.

Baca Juga: Ternak Mati di Semuluh Lor Gunungkidul Negatif Antraks

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya