SAR Pantai Parangtritis Tak Bisa Larang Wisatawan Main Air

Pantai Parangtritis rawan terjadi laka laut

Bantul, IDN Times - Pantai Parangtritis merupakan tujuan wisata paling populer di Kabupaten Bantul, juga penyumbang tertinggi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di antara destinasi wisata yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul. Namun, di balik kepopulerannya, Pantai Parangtritis juga menjadi lokasi yang rawan terjadinya kecelakaan laut, bahkan mengakibatkan korban jiwa di beberapa kasus.

Berdasarkan data Posko SAR Pantai Parangtritis dari Januari hingga awal November 2023, satu wisatawan dilaporkan mengalami kecelakaan laut dan ditemukan meninggal dunia. Sementara itu, 41 kejadian laka laut berhasil diselamatkan atau mendapatkan pertolongan dari anggota SAR Satlinmas Wilayah III Bantul.

1. Tak bisa begitu saja melarang wisatawan mandi di laut

SAR Pantai Parangtritis Tak Bisa Larang Wisatawan Main AirPengunjung Pantai Parangtritis. (IDN Times/Daruwaskita)

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah III Bantul, Muhammad Arief Nugraha, mengaku pihaknya tidak bisa melarang wisatawan bermain air atau mandi di pantai meski bahaya selalu mengancam.

"Wisatawan main di pantai kok dilarang bermain air atau mandi di laut," ujarnya, Jumat (3/11/2023).

Arief mengatakan, pihaknya hanya bisa mengimbau agar wisatawan tak bermain air atau mandi di laut, terutama pada daerah palung atau arus balik (rip current).

"Untuk menekan angka laka laut kita pasang rambu-rambu larangan mandi di lokasi yang ada palungnya dan menempatkan sejumlah personel sehingga ketika ada hal-hal yang tidak diinginkan bisa segera diantisipasi," ujarnya.

2. Wisatawan kerap memanfaatkan kelengahan petugas

SAR Pantai Parangtritis Tak Bisa Larang Wisatawan Main AirTanda peringatan bahaya palung di Pantai Parangtritis‎. (IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Arief, tak mudah bagi petugas untuk memantau begitu banyak wisatawan dengan jumlah personel SAR yang terbatas. Terkadang, wisatawan juga mencuri-curi untuk mandi pada daerah yang ada palungnya ketika tidak ada petugas yang mengawasi.

"Banyak kejadian laka laut karena wisatawan memanfaatkan kelengahan petugas SAR yang ada di lapangan," ungkapnya.

Baca Juga: Dispar Gunungkidul Keluarkan SE untuk Wahana Jembatan Kaca

3. Dispar imbau pengelola destinasi wisata rutin cek kelaikan wahana yang berisiko tinggi

SAR Pantai Parangtritis Tak Bisa Larang Wisatawan Main AirKepala Seksi Promosi dan Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi. (dok. istimewa)

Sementara itu Kasi Promosi dan Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Markus Purnomo Adi, mengakui pascakejadian pecahnya jembatan kaca di Banyumas yang mengakibatkan satu korban meninggal, pihaknya memang belum mengeluarkan surat edaran terkait keselamatan wisatawan. Namun, pihaknya telah memberikan himbauan kepada pengelola destinasi wisata alam yang memiliki wahana berisiko tinggi untuk melakukan evaluasi, pemantauan, bahkan penggantian wahana tersebut.

"Sejauh ini baru himbauan agar pengelola mengecek secara rutin kelaikan wahana wisata berisiko tinggi seperti tempat swafoto di pinggir tebing," ucapnya.

Adapun terkait wahana wisata air, setelah kejadian dua wisatawan meninggal di Selopamioro Park, pihaknya juga telah meminta pengelola untuk mengutamakan keselamatan wisatawan dengan mewajibkan penggunaan rompi dan helm saat bermain kano. Pengelola juga diwajibkan memiliki kemampuan dasar penyelamatan di air atau sungai.

"Sarana dan prasarana keselamatan wisatawan harus ada dan diutamakan termasuk
kemampuan dasar penyelamatan di air bagi pengelolanya," terangnya.

Pria yang akrab disapa Ipung ini mengaku setiap kali ia mengunjungi destinasi wisata dengan wahana berisiko tinggi, ia selalu mengingatkan pengelola untuk secara berkala memeriksa kelaikan wahana tersebut. Jika ada yang rusak, harus segera diganti demi keselamatan wisatawan.

"Misalnya spot swafoto di tebing jurang dengan menggunakan bahan kayu harus dicek kelaikannya karena kita tahu kayu tersebut lapuk atau tidak karena terkena hujan dan panas," ucapnya. 

Baca Juga: GIPI DIY: Standar Keselamatan Wisata Belum Jadi Prioritas

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya