Pusat Kuliner Kambing, Pemkab Bantul Awasi Lalin Ternak Cegah Antraks
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Bantul memperketat lalu lintas masuknya hewan dari Kabupaten Gunungkidul.
Kepala Bidang Peternakan, DPPKP, Pemkab Bantul, Joko Waluyo menyatakan pengetatan dilakukan agar dugaan penyakit antraks yang terjadi di Gunungkidul tidak menular kepada hewan yang berada di Bantul.
"Kita memperketat lalu-lintas ternak dari wilayah Gunungkidul yang masuk ke Kabupaten Bantul khususnya ternak sapi dan kambing," ujar Joko Waluyo, Senin (13/1).
Baca Juga: Cegah Antraks, Sleman Larang Masuk Hewan dari Daerah Wabah
1. Hewan yang datang ke Bantul harus disertai surat keterangan sehat
Petugas juga melakukan pengawasan pada rumah pemotongan hewan untuk memastikan sapi atau kambing yang dipotong merupakan hewan yang sehat serta mengantongi surat keterangan sehat hewan dari daerah asal.
"Ketika ada surat keterangan sehat hewan dari daerah asal maka dipastikan hewan tersebut juga sehat," ungkapnya.
2. Sebanyak 70 persen kambing untuk kuliner di Bantul, didatangkan dari luar DIY
Menurut Joko, langkah pengamanan harus dilakukan karena Bantul terkenal dengan kuliner kambing. Kebutuhan hewan untuk dipotong terbanyak di Bantul adalah kambing, setiap hari ribuan kambing atau domba dipotong untuk kuliner sate, tongseng dan tengkleng kambing.
"Kalau kambing diduga terkena antraks pasti kita akan repot. Makanya kita ambil langkah pengamanan," terangnya.
Bantul sendiri, kata Joko tidak tergantung pasokan hewan potong dari Gunungkidul karena sebagian besar pasokan sapi atau kambing berasal dari wilayah luar DIY.
"70 persen pasokan sapi atau kambing berasal dari luar DIY," ungkapnya.
3. Pengawasan pada rumah pemotongan hewan
DPPKP Bantul kata Joko juga melakukan penyemprotan disinfektan pada pada pasar-pasar hewan terutama yang dekat dengan wilayah Gunungkidul, seperti pasar hewan Imogiri.
"Kita juga menggencarkan sosialisasi terkait bahaya antraks kepada masyarakat dan bagaimana cara antisipasinya," terangnya.
Baca Juga: Diduga Terkena Antraks, Warga Gunungkidul Meninggal Dunia