Diduga Terkena Antraks, Warga Gunungkidul Meninggal Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gunungkidul, IDN Times - Satu orang warga Gunungkidul meninggal dunia, sedangkan 11 lainnya dirawat intensif di RSUD Wonosari, diduga karena tertular penyakit antraks.
Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Wonosari, dr. Triyani Heni Astuti, sebanyak 12 pasien yang diduga tertular virus antraks tersebut dirawat dari bulan Desember 2019 hingga awal Januari 2020.
"Jadi ada 6 suspect yang dirawat jalan dan ada 6 yang harus rawat inap,"ujar Triyani Heni Astuti, Senin (13/1).
Baca Juga: Endemis Antraks, Hewan Kurban Asal Gunungkidul Tetap Laku Keras
1. Sebagian pasien suspect antraks berasal dari Desa Gombang
Sebanyak 12 pasien yang jalani rawat inap dan rawat jalan sebagian besar merupakan warga Desa Gombang, Kecamatan Ponjong. Namun ada juga pasien yang berasal dari Kecamatan Semanu.
"Pasien yang dirawat di sini, sebagian besar pasien dari Desa Gombang," ucap Triyani.
2. Pasien saat tiba di rumah sakit dalam kondisi kaku dan kejang
Menurut Triyani, satu pasien yang meninggal dunia saat datang dalam kondisi kaku dan kejang-kejang, pihak rumah sakit belum mendapatkan perawatan
"Untuk pasien yang meninggal dunia sucpect antraks berasal dari Desa Gombang, laki-laki berusia 52 tahun. Kita baru menyebut sucpect ya, belum berani menyebut positif terjangkit antraks karena hasil laboratorium belum keluar," ujarnya.
3. Warga sempat mengonsumsi daging sapi yang mati mendadak
Kepala Desa Gombang, Supriyanto membenarkan ada 1 warganya yang meninggal diduga pada tanggal 31 Desember 2019.
"Jadi yang meninggal itu sudah sakit saat pulang dari Bandung. Kemudian pas sampai rumah (di Gunungkidul) sapinya mati," ujarnya.
Saat itu, di Desa Gombang terdapat 3 ekor sapi yang mati mendadak. 1 ekor sapi disembelih dan dagingnya dibagi-bagikan, sedangkan 2 ekor lainnya dikubur.
"Memang ada sapi yang mati mendadak dipotong dan daging dibagikan kepada warga untuk dikonsumsi," ucapnya.
Baca Juga: Antraks Marak, DIY Pertimbangkan Buat Pos Lalu Lintas Hewan Ternak