Puluhan Wisatawan di Pantai Kukup Gunungkidul Tersengat Ubur-Ubur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gunungkidul, IDN Times - Uji coba pembukaan obyek wisata Pantai Kukup berujung celaka, puluhan wisatawan tersengat ubur-ubur beracun. Sebagian besar korban ubur-ubur beracun adalah anak-anak yang malah bermain dengan hewan bertentakel tersebut.
Menurut Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Surisdiyanto anakkorban yang sebagian besar anak-anak tersengat hewan bertentakel berwarna biru itu. Hal ini cukup logis karena saat anak-anak senang bermain air dan pasir, perhatian mereka akan tertuju pada ubur-ubur yang memiliki warna cukup menarik perhatian. Bentuk ubur-ubur beracun ini memiliki tubuh transparan, dan memiliki rumbai warna biru. Ubur-ubur biasanya terbawa ombak, dan terseret ke pasir.
Baca Juga: Disdikpora Dinilai Tak Transparan, DPRD Bantul Minta PPDB SMP Diulang
1. Hingga sore tadi terdapat 43 wisatawan tersengat ubur-ubur beracun
Surisdiyanto mengatakan jumlah wisatawan yang tersengat ubur-ubur beracun mencapai 43 wisatawan.
"Sampai pukul 15.00 WIB jumlah wisatawan yang tersengat ubur-ubur mencapai 43 orang. Dari jumlah tersebut satu wisatawan harus dilarikan ke klinik karena mengalami sesak napas," katanya pada Minggu (28/6).
2. Ubur-ubur beracun muncul saat suhu air laut dingin
Ubur-ubur beracun muncul saat musim kemarau, dimana suhu air laut dingin merupakan siklus munculnya hewan yang tergolong ke dalam kelas Scyphozoa. Tubuhnya yang berbentuk payung berumbai, bisa menyebabkan gatal di kulit jika tersentuh. Namun jika tidak kuat bisa menyebabkan sesak napas.
"Tadi ada yang sesak napas langsung diberikan oksigen dan dilarikan ke klinik," ucap Suris.
3. Serangan ubur-ubur terjadi setiap tahun
Petugas SAR Satlinmas pun terus berupaya melakukan pembersihan ubur-ubur yang juga disebut impes. Pihaknya mengimbau agar wisatawan tidak menyentuh jika menemukan impes.
Fenomena ubur-ubur ini setiap tahunnya memang terjadi di pantai Gunungkidul, meskipun telah dilakukan antisipasi namun masih banyak wisatawan yang terkena racun.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Terhenti, Pemkot Joga Perkirakan Kemiskinan Naik