Melihat Suka Duka Anggota TNI Angkatan Laut Ikut Tangani COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dilibatkan dalam penanganan COVID-19. Jika selama ini Babinsa TNI Angkatan Darat dan Bhabinkamtibmas Polri yang aktif, kini Babinpotmar dari TNI Angkatan Laut dan Babinpordirga dari TNI Angkatan Udara juga dilibatkan dalam penanganan COVID-19 di wilayahnya masing-masing.
Di Kabupaten Bantul yang memiliki wilayah pesisir lebih dari 13 kilometer, Babinpotmar berkolaborasi dengan Satgas Kalurahan dalam penanganan COVID-19.
Lalu bagaimana suka duka personel Babinpotmar di wilayah Bantul dalam penanganan COVID-19 di wilayah pesisir Bantul?
Baca Juga: Uniknya Sate Kronyos Mak Adi Bantul, Gurihnya Menggoda Lidah
1. Tiga personel Babinpotmar Posal Pantai Samas terlibat dalam penanganan COVID-19
Salah seorang anggota Babinpotmar (Bintara Pembina Potensi Maritim) TNI AL, Sersan Dua (Serda) TTG. Hariyono mengaku membantu menangani kasus COVID-19 merupakan perintah pimpinan bahkan perintah langsung sehingga harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Apalagi sejak pandemik berlangsung, tiga anggota Babinpotmar sudah ditempatkan di kalurahan yang ada di pesisir pantai selatan Bantul meliputi Kalurahan Parangtritis, Srigading, Gadingsari dan Poncosari.
"Tiga orang anggota Babinpotmar ditugaskan bergabung dengan Satgas COVID-19 di Kalurahan, kebetulan saya mendapatkan tugas di Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden," katanya saat ditemui di Pos Angkatan Laut (Posal) Pantai Samas, Kabupaten Bantul, Sabtu (14/8/2021).
2. Lawan tak terlihat harus lebih berhati-hati saat menangani COVID-19
Selama ini sebagai Babinpotmar, kata Serda Hari, aktivitasnya seperti berinteraksi dengan nelayan, pelaku wisata, Sar Satlinmas hingga mengikuti proses pencarian dan pertolongan bagi wisatawan yang mengalami laka-laut.
"Kalau untuk penanganan COVID-19, kita harus lebih berhati-hati karena virus tidak dapat dilihat dan sewaktu-waktu bisa menular ke diri kita sendiri," ucapnya.
Bintara yang pernah bertugas di Koarmada II, Surabaya selama 10 tahun sebelum ditugaskan di Lanal Yogyakarta pada tahun 2001 ini mengaku tugas utama yang dilakukan saat ini adalah membantu tracing petugas tracer dari Puskesmas Sanden. Tugas itu untuk menemukan orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19. Ia mengaku kesulitan yang dihadapi yakni banyak warga yang tidak mau jujur ketika ditanya oleh petugas tracer.
"Orang kampung itu masih takut, kalau nanti positif akan dikucilkan dan banyak alasan untuk tidak jujur," ujarnya.
3. Perasaan tak nyaman mengawasi hajat nikahan apalagi kenal dengan pemilik hajatan
Hari mengaku tugas yang paling berat adalah mengawasi hajatan yang digelar warga saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, yang melarang ada hajatan atau resepsi pernikahan.
"Antara kasihan, tidak enak karena kenal dengan pemilik hajatan saling campur aduk. Namun bagaimanapun karena aturan harus dijalankan dan ditegakkan. Jangan sampai justru ada klaster COVID-19 hajatan seperti yang terjadi di Padukuhan Ngunan-Ngunan, Kalurahan Srigading," ucapnya.
4. Dapat hadiah sebuah laptop dari Panglima TNI untuk membantu tracing
Hari menjelasan bekal pendidikan yang diperoleh saat mengikuti Aparat Komando Wilayah (Apkowil) di Bandung, Jawa Barat pada akhir tahun 2020 yang lalu sangat membantu dalam melaksanakan ketugasan sebagai Babinpotmar dan juga tugas dalam penanganan COVID-19. Bekal pendidikan Apkowil ini juga yang mengantarkan dirinya mewakili Babinpotmar untuk bertemu langsung dengan Panglima TNI pada Minggu (8/8/2021) di Pemkab Bantul. Saat itu Panglima TNI dan Kapolri melakukan monitoring aplikasi Silacak yang dilaksanakan oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, Babinpormar dan Babinpotdirga.
"Rasa takut bertemu pimpinan tertinggi TNI pasti ada namun saya optimistis bisa menjawab pertanyaan panglima terkait dengan aplikasi Silacak," ujarnya.
Keberaniannya mewakili Babinpotmar untuk menghadiri acara pemantauan Silacak menjadi berkah bagi pria yang sehari-hari tinggal di Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro itu. Ia mendapatkan hadiah langsung dari Panglima TNI berupa satu unit laptop.
"Saya tidak menyangka, ini rezeki dapat hadiah langsung dari Panglima TNI. Ini tidak pernah dibayangkan sebelumnya," ungkapnya.