Uniknya Sate Kronyos Mak Adi Bantul, Gurihnya Menggoda Lidah

Sate ini menggunakan lemak kambing yang kenyal

Bantul, IDN Times - ‎Bagi penyuka wisata kuliner di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pasti gak asing lagi dengan sate klatak. Tapi, ada pula jenis sate lainnya yang gak kalah unik, yaitu sate kronyos.

Kali ini, IDN Times mencicipi menu sate kronyos di salah satu warung makan legendaris di kawasan Jejeran, Jalan Imogiri Timur, Pleret, Bantul, yaitu Warung Mak Adi. Seperti apa uniknya? Yuk, intip langsung ulasannya!

Baca Juga: Tak Hanya Klatak, Kini di Bantul Ada Kuliner Sate Lele 

1. Sate krenyos berbahan utama lemak namun bukan lemak biasa

Uniknya Sate Kronyos Mak Adi Bantul, Gurihnya Menggoda LidahIlustrasi daging kambing. seriouseats.com

Warung Mak Adi menjadi buruan bagi wisatawan maupun penikmat kuliner yang penasaran dengan olahan daging kambing yang beda dengan olahan pada umumnya.

Pemilik Warung Mak Adi, Hendy Feru Aditya, mengatakan sate kronyos adalah masakan yang berbahan utama lemak kambing. Namun, yang dimasak bukan lemak biasa, melainkan sandung lamur atau lemak putih kenyal yang menempel di daging kambing.

"Sandung lamur itu seperti lemak namun di pinggiran daging jadi bukan lemak murni. Ada sedikit campuran dagingnya," katanya, Rabu (11/8/2021).

2. Proses mengolah sate krenyos hingga siap disajikan‎

Uniknya Sate Kronyos Mak Adi Bantul, Gurihnya Menggoda LidahProses mengolah sate krenyos hingga siap disajikan.(IDN Times/Daruwaskita)

Proses memasaknya, kata Hendy, tak butuh waktu lama, hanya sekitar lima menit saja. Yang pertama dilakukan adalah memisahkan daging dengan sandung lamur. Kemudian memotong-motong sandung lamur dalam ukuran kecil-kecil seperti potongan daging yang akan dibuat menu sate maupun tongseng kambing.

Setelah potongan sandung lamur selesai maka disiapkan wajan dengan minyak goreng hingga mendidih. Kemudian sandung lamur dimasukkan dalam minyak goreng yang mendidih dan untuk citarasanya agar berbeda maka memasaknya dengan arang.

"Ya biar ada citarasanya yang berbeda saya memakai arang saat menggoreng sandung lamur," katanya.

Saat menggoreng sandunglamur tersebut, Hendy mencampurkan beberapa sendok kuah gulai dengan citra rasa gurih dicampur dengan bumbu rempah agar lebih nikmat. Untuk tingkat kematangan, sandung lamur digoreng sedikit garing meski ada beberapa pelanggan minta tidak terlalu garing saat menggoreng sandung lamur agar bertekstur lebih kenyal.

"Setelah matang kemudian ditiriskan dan disajikan bersama dengan sambal bumbu kecap seperti sate namun dalam tempat terpisah," katanya.

3. Rasanya tak kalah lezat dari sate klatak

Uniknya Sate Kronyos Mak Adi Bantul, Gurihnya Menggoda LidahSalah satu pembeli Astuti mengaku baru pertamakali merasakan sate krenyos.(IDN Times/Daruwaskita)

Salah satu pembeli, Astuti, mengaku baru pertama kali merasakan sate kronyos. Ia mengaku penasaran dengan rasanya karena rekomendasi beberapa teman.

"Saya pikir sate kronyos itu dimasak seperti sate lainnya dengan dibakar namun kok digoreng," katanya. "Saat mencoba rasanya selain kenyal dan gurih juga ada teksturnya seperti krispi karena digoreng."

Perempuan yang berprofesi sebagai guru SMP di Bantul ini mengatakan belum banyak warung yang menyediakan menu sate kronyos. Padahal rasanya tak kalah lezat dari sate klatak.

"Jadi kalau saya justru sate krenyos ini nikmat disantap bukan dengan sambal kecap namun dengan kuah gulai seperti sate klatak karena rasanya akan gurih tidak manis," ujarnya.

Baca Juga: Sate Klathak Pak Pong, Sate Asal Yogya yang Legendaris

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya