Libur Lebaran, Bumdes Rumah Apung di Sanden Terpaksa Gigit Jari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times – Harapan untuk mendapatkan rezeki saat libur Lebaran hanya tinggal harapan semata bagi pengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Rumah Apung Kuliner Pesona Pengklik.
Wisatawan yang diharapkan datang seiring dengan pengerasan jalan menuju Bumdes Rumah Apung sepanjang 500 meter yang terhubung dengan jalan Samas tak sesuai dengan yang diharapkan.
1. Rumah Apung hanya ramai jika ada pesanan acara khusus
Tribowo, salah satu pengurus Rumah Apung yang merupakan anak usaha milik Desa Srigading ini mengatakan selama libur Lebaran, wisatawan yang datang untuk menikmati kuliner seafood dapat dihitung dengan jari. Pengunjung akan ramai jika ada acara tertentu seperti Syawalan atau halalbihalal.
"Kalau wisatawan yang datang itu memang lumayan, namun yang memesan menu makanan dari Bumdes Rumah Apung bisa dihitung jari," katanya di temui di Bumdes Rumah Apung Kuliner Pesona Pengklik, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Sabtu (8/5).
2. 4 Rumah Apung yang ada tak pernah dijamah wisatawan
Menurut Bowo, minimnya jumlah wisatawan yang santap seafood di Rumah Apung terlihat dari sepinya pengunjung yang bersantai di 4 rumah apung yang berada muara sungai Winongo kecil.
"Banyak paku yang karatan sehingga atap Rumah Apung mlorot dan harus diperbaiki lagi. Uap air laut sangat ganas," ungkapnya.
Baca Juga: Puluhan Wisatawan di Pantai Parangtritis Tersengat Ubur-Ubur
3. Pengerasan akses jalan tak berdampak pada naiknya jumlah pengunjung
Bowo mengatakan, saat dibuka beberapa tahun yang lalu, Rumah Apung ini cukup ramai dengan wisatawan yang berkunjung dan menikmati kuliner seafood. Namun akses jalan yang rusak membuat wisatawan enggan mampir. Apalagi jalan cukup sempit sehingga mobil harus masuk dan keluar bergiliran.
"Nah ketika sepi wisatawan justru jalan diperbaiki dengan pengerasan. Namun tak ada dampak wisatawan bertambah," tuturnya.
4. Jembatan Bambu di Laguna Pengklik hanya jadi pajangan
Tak hanya Rumah Apung yang sepi, jembatan dari bambu yang menghubungkan antara Pengklik dengan bibir pantai Samas sepanjang 180 meter yang berfungsi untuk berswafoto juga sepi.
"Lha mau ramai bagaimana, wong wisatawan yang datang sepi otomotis yang mau berswafoto juga minim bahkan sama sekali tidak ada," kata Mugari, salah satu warga Pantai Samas.
5. Wisata "ngadong" tak dijamah wisatawan
Begitu pula wisata "ngandong" atau menaiki perahu jukung berkeliling laguna Pantai Samas juga sepi pengunjung. Air laguna yang surut juga membuat kapal jukung sering kandas dan tidak bisa berjalan.
"Ya memang kondisi wisata di Laguna Pengklik saat ini sedang terpuruk," ujar Mugari lagi.
Baca Juga: Libur Lebaran, Tim SAR Pantai Berharap Tidak Ada Korban Jiwa