Lagi, Pasien Positif COVID-19 di Bantul Tidak Jujur dan Berkeliaran

Kabar menyebar luas di media WhatsApp

Bantul, IDN Times - Sebuah pesan menyebar luas di media sosial WhatsApp terkait perilaku pasien positif COVID-19 dari salah satu desa di Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.  Orang tersebut dinilai tidak jujur terkait kondisinya, bahkan masih berkeliaran ketika rapid test-nya dinyatakan reaktif dan menunggu hasil swab.

Adanya pesan yang menyebar terkait ketidakjujuran pasien positif COVID-19 yang merupakan karyawan Indogrosir memperoleh perhatian serius dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul.

Baca Juga: Positif COVID-19, Pegawai Indogrosir Sempat Keluyuran Usai Tes Swab

1. Warga diminta tidak menelan mentah-mentah informasi dari media sosial‎

Lagi, Pasien Positif COVID-19 di Bantul Tidak Jujur dan Berkeliaranjuru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Infeksi COVID-19, Pemkab Bantul, dr. Sri Wahyu Joko Santosa. IDN Times/Daruwaskita

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Infeksi COVID-19 Kabupaten Bantul, Yogyakarta, dr Sri Wahyu Joko Santosa atau Dokter Oki meminta agar warga tidak menelan mentah-mentah informasi terkait pesan berantai terkait salah satu pasien positif COVID-19 dari Kecamatan Srandakan.

"Sampai saat ini kami masih mengumpulkan keterangan. Apa yang berkembang di media sosial sumbernya bukan dari tim kesehatan. Jadi kami meminta masyarakat tidak langsung mempercayai informasi tersebut," katanya, Rabu (13/5).

2. Akui ada 2 pasien positif COVID-19 di Kecamatan Srandakan‎

Lagi, Pasien Positif COVID-19 di Bantul Tidak Jujur dan BerkeliaranIlustrasi virus corona. (IDN Times/Mia Amalia)

Meski demikian, Oki mengakui saat ini memang ada 2 pasien positif COVID-19 dari Kecamatan Srandakan. Mereka adalah laki-laki usia 27 tahun dan perempuan usia 55 tahun. Menurutnya, sejauh ini belum ada penambahan kasus positif di Kecamatan Srandakan.

"Percayakan kepada kami, namun kami minta warga juga jujur dalam menyampaikan informasi dari kondisi individunya. Jangan ada yang ditutup-tutupi namun jangan dibesar-besarkan," katanya.

3. setempat akui ada yang keluyuran sebelum dijemput petugas untuk diisolasi

Lagi, Pasien Positif COVID-19 di Bantul Tidak Jujur dan BerkeliaranRumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Agus Sriyono, kepala dusun terkait di Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul tak menampik informasi adanya seorang warga yang masih berkeliaran meski diminta melakukan isolasi diri ketika tengah menunggu hasil swab.

"Selama isolasi karena reaktif rapid test dan menunggu hasil swab, pasien tersebut jalan ke mana-mana. Ke bengkel bahkan ikut ronda," ucapnya.

Pasien tersebut, kata Agus, juga tidak jujur karena mengaku hasil rapid test-nya negatif. Ketika ditanya dilakukan swab, oknum tersebut menjawab untuk pelengkap saja.

"Jadi memang dia itu tidak jujur yang berakibat saat ini warga ketakutan karena pernah kontak langsung dengan pasien," terangnya.

4. Warga Desa Poncosari semakin resah dengan disebarnya data pasien positif COVID-19 ke media sosial‎

Lagi, Pasien Positif COVID-19 di Bantul Tidak Jujur dan BerkeliaranIlustrasi media sosial. unsplash/christianw

Yang menambah resah lagi, kata Agus, adalah beredarnya identitas pasien secara lengkap. Kronologi pasien hingga dinyatakan positif COVID-19, bahkan sampai orang yang melakukan kontak erat dengan pasien juga turut disebar ke media sosial.

"Data pasien harusnya kan tidak boleh disebar ke masyarakat umum. Ini kan membuat warga resah dan membuat imun warga turun. Saya minta pihak yang menyebar diusut karena telah membuat resah warga," katanya.‎

Baca Juga: 8 Warga Sleman dari Klaster Indogrosir Positif COVID-19

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya