Pasca-laka Bus GA Trans, Kunjungan Wisatawan ke Dlingo Turun Drastis

Pejabat harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan

Bantul, IDN Times - ‎Kecelakaan Bus GA Trans di Bukit Bego, Jalan Imogiri-Dlingo yang merenggut nyawa 13 penumpang pada 5 Februari 2022 lalu, berdampak serius terhadap objek wisata alam di Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul. Jumlah kunjungan wisatawan menurun drastis pada akhir pekan ini.

Baca Juga: Bus GA Trans Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, 13 Penumpang Meninggal

1. Obyek wisata alam Dlingo sepi wisatawan

Pasca-laka Bus GA Trans, Kunjungan Wisatawan ke Dlingo Turun DrastisJalan Imogiri-Dlingo yang sepi kendaraan meski akhir pekan. (IDN Times/Daruwaskita)

Dari pantauan IDN Times di sejumlah objek wisata di Dlingo, seperti Bukit Seribu Batu, Hutan Pinus Sari, Hutan Pinus Asri, dan Puncak Becici, wisatawan yang datang tak sampai ratusan. Wisatawan sebagian besar menggunakan mobil pribadi, travel, hingga sepeda motor. Sementara, bus ukuran sedang hingga besar yang diparkir dapat dihitung jari.

"Hari ini memang wisatawan turun drastis, ini juga dampak dari adanya kecelakaan bus GA Trans di Bukit Bego," ujar Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah objek wisata alam di Dlingo, Purwo Harsono, saat ditemui di Pinus Asri, Sabtu (12/2/2022).

Menurut pria yang akrab disapa Ipung itu, sejumlah biro perjalanan juga membatalkan kunjungan ke objek wisata yang ada di Dlingo usai peristiwa kecelakaan tersebut.

"Saya sudah mendapatkan ada pemberitahuan biro perjalanan membatalkan kunjungan ke Kebun Buah Mangunan. Ada tujuh bus yang membatalkannya. Belum ditambah wisatawan yang tidak melakukan registrasi yang mendadak membatalkan kunjungan ke objek wisata alam," ungkapnya.

2. Akan lakukan evaluasi

Pasca-laka Bus GA Trans, Kunjungan Wisatawan ke Dlingo Turun DrastisWisata alam Dlingo, Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Ipung mengatakan, dalam libur akhir pekan ini pihaknya akan mengevaluasi seberapa besar angka penurunan wisatawan pascakecelakaan tunggal bus GA Trans tersebut. Dia berharap ketika ada data resmi, dapat diambil sebuah kebijakan agar wisata alam di Dlingo segera pulih kembali.

"Kami memang sudah memprediksi jumlah wisatawan akan turun. Bagaimanapun, berita kecelakaan bus di Bukit Bego sudah nasional bahkan internasional, sehingga pasti wisatawan ada rasa takut berkunjung ke Dlingo," ungkapnya.

Baca Juga: Belum Ada Larangan Resmi Bus Wisata Lewat Jalan Imogiri-Dlingo

3. Simpang siur kebijakan larangan bus wisata melalui Jalan Imogiri-Dlingo

Pasca-laka Bus GA Trans, Kunjungan Wisatawan ke Dlingo Turun DrastisPanewu Dlingo, Kabupaten Bantul, Slamet Pamuji.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu, Panewu Dlingo, Slamet Pamuji, mengatakan selain dampak dari kecelakaan bus GA Trans di Bukit Bego, kebijakan pelarangan bus wisata melewati Jalan Imogiri-Dlingo juga berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan.

"Informasi yang simpang siur adanya bus dilarang melewati Jalan Imogiri-Dlingo sangat berpengaruh kepada kunjungan wisatawan. Apalagi Jalan Dlingo-Patuk sangat sempit dan banyak jalan yang rusak membuat wisatawan tak nyaman," ungkapnya.

Anjloknya jumlah wisatawan di Dlingo, kata dia, berdampak besar bagi ribuan masyarakat yang mengandalkan sektor pariwisata untuk memperoleh penghasilan.

"Tapi ini kan keputusan dari Pak Kapolres Bantul melarang bus turun dari Dlingo melewati Jalan Imogiri-Dlingo. Ya kita ikuti saja aturan dari Pak Kapolres Bantul," terangnya.

4. Tawarkan solusi lain agar bus tetap bisa lewat Jalan Imogiri-Dlingo

Pasca-laka Bus GA Trans, Kunjungan Wisatawan ke Dlingo Turun DrastisObjek wisata di Dlingo Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Tanpa bermaksud mengecilkan arti nyawa 13 korban yang meninggal karena nyawa tak ternilai harganya, Slamet mengatakan diperlukan sebuah kebijakan yang berdampak baik bagi semua pihak dan tidak mematikan pariwisata di Dlingo.

"Misalnya bus wisata masih boleh lewat Jalan Imogiri-Dlingo kemudian kita menempatkan relawan di titik-titik rawan kecelakaan untuk memandu sopir bus agar selamat melalui Jalan Imogiri-Dlingo. Kemudian setiap bus wisata yang akan turun dari Dlingo selalu diingatkan untuk menggunakan gigi persneling kecil tentunya akan meminimalisir kecelakaan," ungkapnya.

Menurut dia, ada banyak solusi yang bisa ditawarkan tanpa berdampak buruk bagi pelaku wisata.

"Di sisi lain, wisatawan yang menumpang bus juga nyaman karena ada pemandu jalannya," ujarnya

5. Jangan asal melarang bus wisata melewati Jalan Imogiri-Dlingo tanpa data

Pasca-laka Bus GA Trans, Kunjungan Wisatawan ke Dlingo Turun DrastisAnggota Komisi III DPR RI, HM. Idham Samawi.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara, Anggota DPR RI, HM Idham Samawi, mengatakan sejak dirinya menjabat Bupati Bantul hingga saat ini, sudah ribuan bus wisata yang melewati Jalan Imogiri-Dlingo. Dari ribuan bus tersebut jika dihitung berapa bus yang mengalami kecelakaan di Jalan Imogiri-Dlingo. Itu pun belum tentu karena faktor medan, tetapi bisa karena faktor kendaraan atau sopirnya.

"Solusinya bukannya harus ditutup, namun harus dipastikan bahwa bus wisata yang naik atau turun melalui Jalan Imogiri-Dlingo adalah bus yang laik jalan dan sopirnya harus dipastikan hafal medan yang akan dilaluinya," ungkapnya di sela-sela acara Sosialisasi 4 Pilar di Kalurahan Muntuk, Dlingo, Sabtu (12/2/2022).

Politisi PDI Perjuangan ini mengingatkan agar pejabat tidak mengambil keputusan yang terburu-buru. Lebih baik pengambilan keputusan tersebut menunggu hasil penyelidikan pihak terkait seperti KNKT, Dinas Perhubungan, dan kepolisian.

"Satu nyawa tak ternilai harganya namun mengambil kebijakan yang terburu-buru tanpa didasari data-data yang kuat justru akan merugikan sektor lainnya. Saya sangat yakin nantinya Gubernur DIY akan memberikan solusi yang terbaik bagi semua pihak. Itu Jalan Imogiri-Dlingo kan kewenangannya Pemda DIY bukan Pemkab Bantul," tegasnya.

Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Bantul, Bus Mira Tabrak 6 Mobil

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya