Kerap Terjerat Rentenir, PKL di Bantul Kini Punya Akses Pinjaman Mudah

Ada PKL yang nginap di rumdin Bupati Bantul karena rentenir

Bantul, IDN Times - ‎Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengungkapkan bahwa masih banyak pedagang kaki lima (PKL) di Kabupaten Bantul yang terjerat rentenir. Bahkan, ada pedagang dan keluarganya yang terpaksa menginap di Rumah Dinas Bupati karena takut dikejar-kejar oleh orang suruhan rentenir untuk membayar hutang.

"Dua tahun yang lalu ada keluarga dari pedagang yang sampai menginap di Rumah Dinas Bupati Bantul selama beberapa hari karena ketakutan dikejar-kejar oleh suruhan rentenir untuk membayar hutang," katanya disela-sela acara Sosialisasi dan Penyerahan SK Pengurus Pundi Infaq, PKL Bantul, Selasa (5/9/2023).

1. Ajak manfaatkan Pundi Infaq agar tak terjerat rentenir

Kerap Terjerat Rentenir, PKL di Bantul Kini Punya Akses Pinjaman MudahIlustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Halim melanjutkan, dirinya juga berusaha memfasilitasi pedagang yang terjerat rentenir tersebut. Namun, para rentenir ini punya dokumen perjanjian yang lengkap sehingga negosiasi berjalan alot.

Oleh karena itu, Halim berharap para PKL ini memanfaatkan layanan kredit modal dari perbankan yang syaratnya semakin dipermudah.

"Para pedagang ini juga bisa memanfaatkan pinjaman modal usaha dari Pundi Infaq PKL dengan persyaratan yang mudah. Namun, memang harus menjadi anggota Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Perjuangan Kabupaten Bantul," kata dia.

"Jadi yang belum menjadi anggota APKLI Perjuangan Bantul silakan bergabung agar mudah dalam mendapatkan modal usaha tanpa syarat yang berbelit," tambah Halim.

2. Rentenir masih beroperasi karena persyaratan yang mudah mendapatkan hutang ‎

Kerap Terjerat Rentenir, PKL di Bantul Kini Punya Akses Pinjaman MudahIlustrasi pedagang kaki lima (PKL) . (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Halim mengatakan, masih banyak rentenir yang beroperasi di pusat-pusat perdagangan dan perekonomian karena persyaratan mudah dan modal langsung cair. Namun, bunga tinggi bisa menjerat para pedagang yang meminjam uang dari mereka.

"Saya minta jangan tergiur dengan iming-iming modal yang persyaratannya mudah namun bunganya mencekik PKL," tandasnya.

"Para rentenir ini masih ada karena kelincahan mereka dalam memberikan tawaran dengan syarat yang mudah, walaupun pada akhirnya para rentenir ini sangat menjerat para debitur yang meminjam uang kepada rentenir," tambahnya lagi.

Baca Juga: Awal September, Kunjungan Turis ke Bantul Naik 15,8 Persen

3. Banyak anggota APKLI Bantul belum memiliki NIB

Kerap Terjerat Rentenir, PKL di Bantul Kini Punya Akses Pinjaman MudahIlustrasi PKL. (IDN Times/Helmi Shemi)

Sementara itu, Ketua APKLI Perjuangan Kabupaten Bantul, Efnawan Nusa Herlangga, mengatakan anggota APKLI di Bantul saat ini mencapai 17 ribu pedagang. Namun, dari jumlah tersebut, belum semua mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB). Begitu pula PKL kuliner saat ini juga belum memiliki sertifikasi halal.

"Keberadaan PKL ini tentu sangat ditopang dengan modal yang memadai. Sehingga muncul gerakan Pundi Infaq, termasuk agar tidak terjerat rentenir," ucapnya.

Keberadaan layanan Pundi Infaq bisa dimanfaatkan para PKL di Bantul untuk mengakses pinjaman modal tanpa persyaratan yang berbelit. Dana Pundi Infaq diperoleh dari infak yang dihimpun dari para PKL yang kemudian disalurkan kepada PKL untuk modal usaha.

"Tapi untuk mengakses modal Pundi Infaq memang diwajibkan menjadi anggota APKLI dan turut berinfak," tandasnya.‎

Baca Juga: Pemda DIY Dorong Kesetaraan Gender lewat Strategi PUG

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya