Pemda DIY Dorong Kesetaraan Gender lewat Strategi PUG

Anugerah Parahita Ekapraya diraih DIY 3 tahun berturut-turut

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus mendorong terwujudnya kesetaraan gender di wilayahnya. Seperti halnya dengan strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) untuk mewujudkan kesetaraan gender.

“PUG hanyalah strategi, bukan tujuan. Strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan. Tujuan utamanya adalah mewujudkan kesetaraan gender,” jelas Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender (Pokja PUG) Pemda DIY di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa (5/9/2023).

1. Tidak ada lagi hamabatan stereotype dan prasangka

Pemda DIY Dorong Kesetaraan Gender lewat Strategi PUGWakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X. (Dok. Humas Pemda DIY)

Sri Paduka menyebut kesetaraan gender adalah keadaan di mana tercipta kesetaraan nilai peran antara perempuan dan laki-laki serta tidak ada lagi hambatan stereotip dan prasangka. Sehingga baik perempuan maupun laki-laki mampu secara sama-sama berpartisipasi dan mengambil manfaat dari perkembangan ekonomi, sosial, budaya dan politik dalam masyarakat.

Lebih lanjut, Sri Paduka mengatakan, penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) pada kategori mentor yang berhasil diraih DIY selama tiga tahun berturut-turut seyogyanya tidak menjadi alasan untuk berpuas diri.

“Pahami bahwa nilai pentingnya ada pada perannya sebagai pendorong semangat Pemda DIY, agar tidak hanya terfokus pada predikat, rangking, atau pada hal-hal mandatory terkait regulasi dan rutinitas, namun tidak sampai menyentuh tataran manfaat (outcome),” tutur Sri Paduka.

Anugerah Parahita Ekapraya merupakan penghargaan sebagai bentuk apresiasi kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang telah peduli dan berkomitmen, serta berhasil mengimplementasikan strategi PUG di dalam program dan kegiatannya guna mewujudkan kesetaraan gender. Terdapat 4 tingkatan kategori penghargaan yang diberikan yaitu Kategori Pratama, Kategori Madya, Kategori Utama, dan yang tertinggi adalah Kategori Mentor.

“Kita patut bersyukur, karena Pemerintah Daerah DIY telah mendapatkan kategori Mentor selama tiga kali berturut-turut. Agar dapat mempertahankan predikat tersebut, saya harap dapat dicermati dengan baik, perihal perubahan komponen penilaian yang diberlakukan mulai tahun 2023 ini,” ujar Sri Paduka.

2. Strategi PUG meningkatkan kesetaraan gender

Pemda DIY Dorong Kesetaraan Gender lewat Strategi PUGIlustrasi gender. (IDN Times/Aditya Pratama)

Plt. Kepala Bappeda DIY sekaligus Ketua Pokja PUG, Tri Saktiyana, menyampaikan strategi PUG dilakukan melalui affirmative action yakni pengembangan program khusus untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam bidang pekerjaan dan pembangunan. Rangkaian strategi tersebut disusun berdasarkan wawasan, kesadaran kritis, dan data yang diperoleh dari analisis gender.

“Untuk analisis antara lain dilakukan dengan alat atau tools yang disebut dengan Gender Analysis Pathway (GAP). Dengan menggunakan GAP, para perencana kebijakan/program/kegiatan pembangunan dapat mengidentifikasi kesenjangan gender (gender gap) dan permasalahan gender (gender issues) serta sekaligus menyusun rencana kebijakan/program/kegiatan pembangunan yang ditujukan untuk memperkecil atau menghapus kesenjangan gender tersebut,” papar Tri.

Baca Juga: Mbah Dirjo Kota Yogyakarta Hasilkan Puluhan Ribu Titik Biopori 

3. Beberapa tugas pokja PUG

Pemda DIY Dorong Kesetaraan Gender lewat Strategi PUGTri Saktiyana. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Tri menyebutkan, terkait dengan kebijakan PUG, Pemda DIY berpedoman pada Permendagri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah, Peraturan Gubernur DIY Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pengarusutamaan Gender, dan Peraturan Daerah DIY Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengarusutamaan Gender. Ruang lingkup Perda tersebut meliputi komitmen, kelembagaan, sumber daya, PPRG, Sistem Data Gender, RAD PUG, Pembinaan dan Pengawasan, Peran serta Masyarakat, Penghargaan, dan Pendanaan.

Dijelaskan Tri, kehadiran POKJA PUG menjadi wadah koordinasi bagi pelaksana dan penggerak pengarusutamaan gender dari berbagai perangkat daerah. Beberapa tugas POKJA PUG antara lain yaitu mempromosikan dan memfasilitasi PUG, melaksanakan sosialisasi dan advokasi PUG, menyusun program kerja PUG, dan mendorong terwujudnya perencanaan dan penganggaran yang responsif gender di setiap SKPD dan pemerintahan.

Demikian pula dengan merumuskan rekomendasi kebijakan, melakukan pemantauan pelaksanaan PUG; dan menyusun Rencana Aksi Daerah (RANDA). Pun mendorong dilaksanakannya pemilihan dan penetapan gender focal point di masing-masing SKPD.

Baca Juga: UNESCO Dorong Inklusivitas Gender di Perfilman Asia Tenggara

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya