Mbah Dirjo Kota Yogyakarta Hasilkan Puluhan Ribu Titik Biopori 

Olah sampah, pemkot jajaki kerja sama dengan swasta 

Yogyakarta, IDN Times - Gerakan mengelola limbah dan sampah dengan biopori ala Jogja (Mbah Dirjo) telah terwujud di puluhan ribu titik yang tersebar di Kota Yogyakarta. Puluhan ton sampah pun berhasil ditekan dengan gerakan Mbah Dirjo.

“Kita terus menggalakan Mbah Dirjo. Informasi yang kami terima dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, terjadi penurunan (volume sampah) 55 ton per hari,” kata Singgih dalam jumpa pers terkait pengelolaan sampah di Balai Kota Yogyakarta, pada Senin (4/9/2023).

1. Hasil 23 ribu titik biopori

Mbah Dirjo Kota Yogyakarta Hasilkan Puluhan Ribu Titik Biopori Gerakan pengelolaan sampah organik 'Mbah Dirjo'. (Dok. Istimewa)

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mencatat per 4 September 2023, Gerakan Mbah Dirjo menghasilkan sekitar 23 ribu titik biopori dengan kapasitas volume mencapai sekitar 64 ton. Jumlah tersebut tersebar di wilayah kalurahan atau bank sampah dan lingkup perangkat daerah Pemkot Yogyakarta antara lain pariwisata, kebudayaan, perindustrian, perdagangan, kesehatan dan pendidikan.

“Pentingya edukasi Mbah Dirjo di level wilayah. Mbah Dirjo ini di bulan ini akan kita galakkan secara masif libatkan bank sampah basis RW. Sampah anorganiknya sudah (gerakan zero sampah anorganik), sekarang sampah organik. Jadi memilah sampah selesai di rumah,” jelas Singgih.

2. Pemkot Yogyakarta jajaki kerja sama dengan swasta

Mbah Dirjo Kota Yogyakarta Hasilkan Puluhan Ribu Titik Biopori Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo. (Dok. Istimewa)

Pemkot Yogyakarta tengah menjajaki kerja sama dengan investor dari pihak swasta untuk pengelolaan sampah. Singgih menyatakan mekanisme kerja sama pihak investor dengan melakukan pengadaan, artinya Pemkot Yogyakarta menyerahkan sampah per ton dengan membayar biaya pengelolaan sampah.

"Ini baru kita jajaki. Kemarin sudah dua kali dilakukan presentasi ini dalam proses yang lebih matang lagi. Kami harapkan nanti di akhir tahun 2023 sudah mulai beroperasi dengan kapasitas 60 ton per hari,” kata Singgih.

Baca Juga: Gerakan Mbah Dirjo Kota Yogyakarta, Kurangi Sampah 30 Ton per Hari

3. Gencarkan gerakan Mbah Dirjo

Mbah Dirjo Kota Yogyakarta Hasilkan Puluhan Ribu Titik Biopori Kepala DLH Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto. (Dok. Istimewa)

Kepala DLH Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto menyampaikan berkaitan dengan kondisi darurat sampah Pemkot Yogyakarta selalu mengupayakan gerakan Mbah Dirjo pada pengelolaan sampah di tingkat hulu. Baik di masyarakat maupun kegiatan seperti pariwisata, perdagangan dan perkantoran serta ASN Pemkot Yogyakarta. “Harapannya Mbah Dirjo ini menjadi gerakan yang semakin masif sehingga bisa mengurangi sampah,” ujar Sugeng.

Volume sampah dari Kota Yogyakarta saat ini sekitar 107 ton/hari. Kota Yogyakarta mendapat kuota sampah 127 ton/hari di TPA Piyungan yang dimulai 6 September 2023. Kuota itu menurutnya ekuivalen ketika Pemkot Yogyakarta mendapat kuota sampah dibawa ke TPA di Kulon Progo. Selama masa pembatasan TPA Piyungan, Pemkot Yogyakarta mengirimkan sampah ke TPA di Kulonprogo sekitar 15 ton/hari, tapi kini Pemkot Yogyakarta sudah tidak membawa sampah ke Kulon Progo.

”Kita masih menggunakan depo-depo sampah sebagai basis utama. Dalam kondisi darurat ini kita mencoba untuk membuka depo lebih lama. Berkaitan ketika pola pembuangan di TPA Piyungan diatur tiga hari buka kemudian satu hari tutup, maka pada hari libur kami tetap buka depo. Dengan catatan jam bukanya tidak panjang, hanya kisaran satu sampai dua jam untuk mengantisipasi pembuangan sampah mandiri,” kata Sugeng.

Baca Juga: 5 Warung Gudeg di Malioboro, Tempat Sarapan hingga Makan Malam

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya