Kawanan Monyet Satroni Permukiman Warga di Bantul

Diduga monyet turun gunung karena kekurangan makanan

Bantul, IDN Times - Kawanan monyet jenis makaka turun ke pekarangan rumah warga di Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Kawanan monyet ini diduga kehabisan makanan di habitatnya dan masuk ke permukiman untuk mencari makan.

Baca Juga: Ini Sejarah Wajan Raksasa yang Menghebohkan Warga di Bantul

1. Kawanan monyet turun di pekarangan warga Padukuhan Pengkol

Kawanan Monyet Satroni Permukiman Warga di BantulKawanan monyet turun ke pekarangan warga di Sriharjo, Imogiri, Bantul. (Dok. Istimewa)

Lurah Sriharjo, Titik Istiyawatun, mengatakan saat ini makaka sudah terlihat di pekarangan rumah warga di Padukuhan Pengkol, Kalurahan Sriharjo. Kawanan makaka ini terlihat mencari makanan.

"Salah satu terlihat di rumah Pak Subani. Oleh karenanya kita sedang mencari solusi agar keberadaan makaka ini nantinya tidak menjadi hama. Menurut warga, makaka koloninya jumlahnya ratusan," katanya, Minggu (5/9/2021).

2. Masyarakat harus membiasakan diri hidup berdampingan dengan monyet

Kawanan Monyet Satroni Permukiman Warga di BantulKekurangan makanan kawanan monyet turun ke pekarangan warga.(doc. Istimewa)

Titik menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta agar persoalan makaka bisa segera diatasi. Sejauh ini terdapat opsi untuk mengurangi koloni maka selain itu masyarakat harus bisa menyiapkan diri hidup berdampingan dengan makaka.

"Ya tak ada pilihan selain hidup berdampingan dengan makaka. Untuk itu kita sedang berkoordinasi agar masyarakat bisa berdampingan hidup dengan makaka," tuturnya.

3. Keberadaan wanatani nantinya bisa menjadi sumber makanan monyet

Kawanan Monyet Satroni Permukiman Warga di BantulMonyet di Taman Nasional Ujung Kulon. (commons.wikimedia.org)

‎Lebih jauh, Titik mengatakan adanya hutan agroforestri atau wanatani seluas 7,5 hektare di wilayahnya bisa menjadi sumber makanan bagi makaka jika nantinya kawasan hutan ditanami buah-buahan. Dengan begitu, kawanan makaka diharapkan tidak lagi turun ke pekarangan warga.

"Toh kalaupun turun justru jadi aset wisata," terangnya.‎

Baca Juga: Puluhan Kambing Mati Diserang Hewan Misterius, Ini Langkah BKSDA DIY

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya