Ini Sejarah Wajan Raksasa yang Menghebohkan Warga di Bantul

Seperti apa asal-usul wajan raksasa ini?

Bantul, IDN Times - ‎Warga Padukuhan Kretek Lor, Kalurahan Jambidan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, dihebohkan dengan penemuan wajan raksasa di tanah kas desa. Seperti apa sejarah dan asal-usul wajan raksasa tersebut?

Baca Juga: Temuan Wajan Raksasa Hebohkan Warga Jambitan Bantul

1. Wajan raksasa itu sengaja ditimbun karena membahayakan‎

Ini Sejarah Wajan Raksasa yang Menghebohkan Warga di BantulPenemuan wajan raksasa di Kalurahan Jambitan Kapanewon Banguntapan.(IDN Times/Daruwaskita)

Sukardi, salah satu warga Padukuhan Kretek Lor, mengatakan wajan raksasa tersebut sengaja ditimbun karena wajan raksasa yang berfungsi untuk tampungan air cukup dalam dan membahayakan.

"Jadi tanah tempat ditemukan wajan raksasa diolah turun temurun dari keluarga saya dan tanah memang milik kas kalurahan," katanya, Kamis (2/9/2021).

"Kakek saya yang dulu mengolah lahan itu, kemudian turun ke bapak saya kemudian saya yang mengolah tanah itu. Saya tanami pohon jati dan rumput kolonjono," jelasnya lagi.

2. Wajan untuk penampungan air sudah ada sejak kakeknya menggarap tanah

Ini Sejarah Wajan Raksasa yang Menghebohkan Warga di BantulPenemuan wajan raksasa di Kalurahan Jambitan Kapanewon Banguntapan.(IDN Times/Daruwaskita)

Sukardi mengaku mengetahui jika di lahan tersebut terdapat wajan berukuran besar. Wajan tersebut digunakan kakeknya dahulu sebagai tempat penampungan air saat menggarap lahan. Penampungan itu digunakan untuk mengaliri lahan tebu yang ditanam di sekitar lokasi penemuan wajan.

"Itu pada zaman Belanda maka daerah di sini dulu disebut daerah kompan," terangnya.

Bahkan tak jauh dari tempat ditemukan wajan raksasa, sebelumnya ada bangunan yang difungsikan untuk tempat pompa. Di mana saat itu ada sungai kecil yang membuat pasokan air melimpah. Air kemudian dipompa dimasukkan dalam penampungan sebelum dialirkan ke lahan pertanian.

"Dulu bahkan sering untuk tempat mandi warga karena airnya melimpah," tuturnya

3. Penampungan air tidak lagi berfungsi sejak 1970-an‎

Ini Sejarah Wajan Raksasa yang Menghebohkan Warga di BantulPenemuan wajan raksasa di Kalurahan Jambitan Kapanewon Banguntapan.(IDN Times/Daruwaskita)

Sukardi melanjutkan, seiring berjalannya waktu, pompa air kemudian tidak berfungsi. Namun penampungan air yang di dasarnya terdapat wajan raksasa tersebut masih sering terisi air dan dimanfaatkan oleh warga. Penampungan air itu diperkirakan tidak lagi berfungsi sekitar tahun 1970-an.

"Saat itu tampungan terisi air dan tanah sehingga membahayakan dan akhirnya ditimbun oleh warga sampai tidak terlihat dari permukaan tanah," tuturnya.

Pada tahun 1970-an, kata Sukardi, tampungan sempat digunakan untuk air mandi meski pompa sudah tidak berfungsi. Pemerintah kalurahan sempat pernah mengalirkan air ke dalam tampungan yang berasal dari Sungai Opak yang berada di sisi Timur. Hanya saja tidak berlangsung lama hingga tampungan tidak bisa berfungsi lagi.

"Setekah dialirkan dari Sungai Opak ternyata ketika diarahkan airnya ke lahan pertanian tidak bisa karena lahan di sekitar berupa pasir sehingga air tidak sampai," tuturnya.

Sukardi berharap, benda peninggalan zaman penjajahan itu tidak dipindah dan tetap berapa di lokasi penemuan. Apalagi, jika pemerintah bersedia, wajan raksasa tersebut justru bisa dijadikan ikon dengan membangun monumen atau semacamnya agar masyarakat bisa mengetahui sejarah lokasi tersebut.

"Kalau bisa wajan itu tidak dipindah, dibuatkan menumen biar masyarakat tahu sejarah," terangnya.

4. Diperkirakan masih ada yang lain‎

Ini Sejarah Wajan Raksasa yang Menghebohkan Warga di Bantul‎Lurah Jambitan, Kapanewon Banguntapan, Zubaidi.(IDN Times/Daruwaskita)

‎Lurah Jambidan, Zubaidi, mengatakan meski ada penemuan wajan raksasa, proses pengerukan tanah untuk dibuat lapangan sepak bola tetap akan berjalan. Ia menduga masih ada banyak benda seperti wajan yang akan ditemukan di lokasi tersebut.

"Soal nanti apakah akan kami serahkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya, kami masih akan berembug dulu," katanya.‎

Baca Juga: Penemuan Rantai Raksasa di Dam Ngancar Bantul Hebohkan Warga

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya