Hutan Jati Milik Perhutani di Gunungkidul Terbakar

Dalam satu hari terjadi tiga kebakaran

Gunungkidul, IDN Times - Hutan jati seluas satu hektare milik Perhutani yang berada di Padukuhan Gebang, Kalurahan Kalitekuk, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul terbakar pada Rabu (16/8/2023) petang. Api berhasil dipadamkan, tetapi penyebab kebakaran masih belum diketahui.

1. Api mulai melalap hutan jati sekitar pukul 17.00 WIB

Hutan Jati Milik Perhutani di Gunungkidul TerbakarIlustrasi kebakaran hutan (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Sumadi, mengatakan api mulai asap dan api mulai membesar sekitar pukul 17.00 WIB. Api merambat ke wilayah perkebunan atau hutan jati milik Perhutani.

"Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan," katanya, Kamis (17/8/2013).

2. Jumlah kerugian belum bisa dipastikan

Hutan Jati Milik Perhutani di Gunungkidul Terbakarilustrasi kebakaran hutan (pexels.com/Deep Rajwar)

Untuk memadamkan api yang terus membesar pihaknya mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran dan 10 petugas dibantu dua unit tangki suplai air dan satu unit mobil L300.

"Api berhasil dipadamkan namun demikian untuk kerugian akibat kebakaran masih belum bisa dipastikan," ucapnya.

Baca Juga: 28 Ribu Warga Gunungkidul Berpotensi Terdampak Kekeringan

3. Di waktu yang sama, kebakaran juga melanda dua lokasi di Gunungkidul

Hutan Jati Milik Perhutani di Gunungkidul TerbakarIlustrasi pemadam kebakaran (dok. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta)

Sumadi menjelaskan pada hari yang sama juga terjadi kebakaran di Ploso Doyong, Kalurahan Ngalang, Kapanewon Gedangsari dan Padukuhan Janglot, Kalurahan Pucanganom, Kapanewon Rongkop.

"Penyebab kebakaran di Ploso Doyong akibat warga membuat perapian untuk menghangatkan ternak sedangkan di Padukuhan Janglot akibat warga membakar daun kering," ucapnya.

Dalam tiga kejadian kebakaran tersebut seluruhnya dapat dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran BPBD Gunungkidul.

"Saat musim kemarau seperti itu potensi kebakaran cukup tinggi sehingga warga diminta lebih hati-hati membakar daun kering yang ada di lahan dan dipastikan api sudah padam ketika membakar daun kering sebelum ditinggal pergi," ujarnya.

Baca Juga: Warga Bakar Sampah, Lahan Jati di Guwosari Bantul Terbakar

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya