Di Bantul, Hasil Rapid Test 6 Tenaga Kesehatan Reaktif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Juru Bicara Percepatan Penanganan Infeksi COVID-19, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, dr. Sri Wahyu Joko Santosa menyatakan 6 tenaga kesehatan dan 1 non tenaga kesehatan yang bekerja di sejumlah puskesmas dinyatakan reaktif saat menjalani rapid tes.
"Saat ini tercatat enam tenaga kesehatan dan 1 non tenaga kesehatan yang rapid tesnya menunjukkan positif," kata, Jumat (1/5).
Baca Juga: Ini Rekap Pasien COVID-19 di DIY hingga 1 Mei 2020
1. Jalani perawatan di RS Lapangan
Seluruh nakes dan non nakes saat ini menjalani perawatan di RS Lapangan Khusus COVID-19 Kabupaten Bantul di Bambanglipuro untuk proses pengambilan swab.
"Rapid tes positif harus dilanjutkan dengan swab untuk memastikan pasien positif COVID-19 atau tidak karena virus corona jumlahnya lebih dari satu," ungkapnya.
2. Diduga terpapar saat periksa pelaku perjalanan
Pria yang akrab dipanggil dr. Oki ini mengatakan dugaan sementara para nakes dan non nakes terpapar COVID-19 saat kontak dengan pelaku perjalanan. Puskesmas saat ini memang gencar melakukan rapid tes kepada pelaku perjalanan dari daerah pandemik.
"Untuk tempat puskesmas mereka bekerja saya mohon maaf tidak bisa memberitahukan," terangnya.
3. Pasien positif COVID-19 per 1 Mei 2020 bertambah enam orang
Sementara jumlah positif COVID-19 Kabupaten Bantul, dr Oki mengatakan terdapat tambahan enam pasien positif COVID-19, yakni dua laki-laki keduanya relawan PMI internasional yang bertugas di Amerika dan Dubai. Tambahan lain seorang laki-laki yang kontak dengan jamaah Tabligh Akbar Jakarta serta seorang laki-laki merupakan jamaah Gowa.
"Sebanyak empat pasien saat ini dirawat di RS Lapangan Khusus COVID-19 di Bambanglipuro," ucapnya.
Dua tambahan pasien positif lainya, yakni seorang perempuan yang merupakan peserta jamaah Ijtima Masjid Caturtunggal yang terdapat WN India. Perempuan ini dirawat di RSPAU Hardjolukito. Serta yang terakhir adalah istri dari pasien pasien positif namun sudah dinyatakan sembuh.
"Sang suami punya riwayat bepergian dari zona merah COVID-19 yakni Bekasi," terangnya.
Baca Juga: Pandemik COVID-19, Hotel di Yogyakarta Tawarkan Isolasi Mandiri