47 Warga Positif COVID-19, Padukuhan Jerukan Gunungkidul Lockdown

Ada delapan klaster aktif di Gunungkidul

Gunungkidul, IDN Times - ‎Setidaknya 47 orang warga Padukuhan Jerukan, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, dinyatakan positif COVID-19 usai menghadiri hajatan yang digelar oleh salah satu warga.

Kini Padukuhan Jerukan harus menjalani karantina wilayah atau lockdown mikro hingga seluruh warga yang terpapar COVID-19 dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Takut Corona, Warga di Gunungkidul Tolak Jenazah COVID-19

1. Ada 47 warga Padukuhan Jerukan yang positif COVID-19‎

47 Warga Positif COVID-19, Padukuhan Jerukan Gunungkidul LockdownSeorang tenaga kesehatan memakai alat pelindung diri (APD) berbincang dengan pasien positif COVID-19, di ruang karantina Adenium Rumah Sakit Mitra Siaga, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (10/10/2020). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Lurah Girisekar, Sutarpan, mengatakan klaster hajatan di Padukuhan Jerukan berawal adanya seorang warga yang bekerja di luar kota pulang kampung dengan gejala batuk dan pilek. Setelah periksa di klinik dengan tes antigen dinyatakan positif COVID-19.

Namun yang bersangkutan kembali memeriksakan diri ke rumah sakit yang ada di Kapanewon Playen dan didiagnosa penyakit tifus. Yang bersangkutan kemudian ikut membantu hajatan tetangganya karena dianggap negatif COVID-19.

Namun petugas medis memberitahu bahwa yang bersangkutan positif COVID-19 dan akhirnya dilakukan tracing kontak erat dengan hasil 16 orang positif COVID-19.

"Setelah itu dilakukan tracing kontak erat dan hasilnya ada tambahan menjadi 47 warga terpapar COVID-19," ungkapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (14/6/2021) malam.

2. Kebutuhan warga yang jalani isolasi dicukupi oleh kalurahan

47 Warga Positif COVID-19, Padukuhan Jerukan Gunungkidul LockdownIlustrasi bantuan sembako di tengah wabah COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Menurut Sutarpan, kebutuhan warga sehari-hari selama lockdown akan dikirim oleh kalurahan sehingga warga tidak perlu khawatir dan tidak perlu keluyuran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Tetap di rumah untuk menjalani isolasi sampai dinyatakan sembuh. Akan ada petugas yang mengawasi mobilitas warga selama menjalani isolasi mandiri," katanya.‎

3. Penambahan kasus harian COVID-19 Gunungkidul pecah rekor pada Senin ‎

47 Warga Positif COVID-19, Padukuhan Jerukan Gunungkidul LockdownKepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty. IDN Times/Daruwaskita

Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul sebut terjadi pecah recor penambahan kasus harian baru COVID-19 pada Senin dengan angka 102 kasus. Munculnya klaster baru COVID-19 menjadi penyebab pecah rekor baru penambahan COVID-19 harian di Bumi Handayani ini.

"Pada Senin (14/6/2021) ada penambahan 102 kasus konfirmasi positif COVID-19,"kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, pada Selasa (15/6/2021).

Panembahan kasus baru COVID-19 harian, sebagian besar berasal dari klaster baru di Kapanewon Tepus. Pihaknya masih terus menggencarkan tracing kontak erat agar penularan bisa diputus.

"Ada klaster hajatan di Tepus yang menyumbang penambahan kasus hingga 42 orang atau kasus," ujarnya.

Pihaknya memperkirakan jumlah pasien yang positif COVID-19 akan terus bertambah karena ada delapan klaster yang jumlah pasien positif COVID-19 cukup banyak. Di antaranya klaster pabrik tas Playen, klaster tahlilan Dengok, klaster keluarga dan hajatan di Panggang, klaster ponpes, klaster rasulan Tanjungsari dan hajatan di Tepus.

"3T terus kita gencarkan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19," katanya.‎

Baca Juga: Pajero Tabrak 3 Sepeda Motor di Gunungkidul, 2 Tewas 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya