Yogyakarta, IDN Times - Sejumlah partai politik (parpol) yaitu Golkar, PDI Perjuangan dan PKB, mulai melakukan penjaringan, atau membuka pendaftaran bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, dalam rangkaian proses Pilkada 2024.
Beberapa nama sudah mengambil formulir, mulai dari kalangan tokoh politik, pengusaha, hingga pejabat pemerintahan.
PDIP membuka pendaftaran bakal calon wali kota/wakil wali kota sejak tanggal 29 April, dan masih dibuka hingga 20 Mei 2024.
Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPC PDIP Kota Yogyakarta, Loka Agustianto menuturkan, satu satu kader PDIP yang mengambil formulir pendaftaran adalah Antonius Fokki Ardianto, sebagai calon wakil wali kota.
"Sampai detik ini ada Mas Fokki, dan hari ini ada penambahan dua tokoh masyarakat yang belum bisa saya sampaikan. Mereka tokoh masyarakat yang bukan kader secara kepartaian," kata Loka saat dihubungi, Senin (6/5/2024).
Fokky saat ini merupakan anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta dari Fraksi PDIP. Ia juga menjadi salah satu caleg terpilih pada Pileg 2024 kemarin.
PDIP memiliki kursi yang cukup dari hasil perolehan pemilu terakhir, sehingga bisa mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota tanpa harus berkoalisi pada Pilkada 2024 ini.
"Kita akan selalu buka peluang, komunikasi untuk koalisi. Tapi, sejauh ini memang belum ada yang 'hangat' sekarang ini," imbuhnya.
DPC Golkar Kota Yogyakarta termasuk salah satu parpol yang melaksanakan penjaringan untuk Pilkada 2024.
Total terdapat empat nama yang masuk dalam penjaringan parpol berlambang beringin itu. Mereka antara lain Pj. Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Anggota DPD RI DIY, Afnan Hadikusumo, dan Ketua DPC Golkar Yogyakarta, Agus Mulyono.
"Dari keempat itu, hanya Pak Agus saja yang mendaftar sebagai calon wakil wali kota," kata Sekretaris DPD Golkar DIY, Erwin Nizar.
Golkar, menurut Erwin, saat ini masih melakukan pengukuran elektabilitas perseorangan oleh lembaga survei Voxpol. Pada Juni nanti, akan dilakukan simulasi pemasangan calon.
"Bisa simulasi nama-nama dari kami, atau nama-nama di luar itu yang berkembang di masyarakat atau nanti (nama) dari yang berkoalisi dengan Golkar," ujarnya.
Pada Pilkada 2024 besok, Golkar memang harus berkoalisi lantaran faktor ketidakcukupan kursi sebagai persyaratan pencalonan mandiri.
Partai yang diketuai Muhaimmin Iskandar alias Cak Imin ini juga sudah melaksanakan penjaringan peserta Pilkada 2024.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Yogyakarta Solihul Hadi mengatakan, ada delapan nama yang mendaftarkan diri sebagai kandidat peserta Pilkada Yogyakarta 2024 melalui PKB. Salah satunya adalah adalah putri Amien Rais, yakni Hanum Salsabiela Rais.
PKB, tak mempermasalahkan Hanum yang memiliki latar belakang Muhammadiyah. Menurut Solihul, ini justru akan jadi kekuatan. PKB juga merupakan parpol terbuka yang tidak terkooptasi pada suatu kepentingan atau satu organisasi semata.
"Basis PKB yang merupakan warga Nahdliyin mungkin nanti irisannya akan terjadi di sini, ketika ada kandidat berlatar Muhammadiyah (Hanum Rais) yang masuk, akan memberi kekuatan sendiri," kata Solihul.
Selain Hanum, masih ada nama-nama lain seperti mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Ketua PCNU Kota Yogyakarta, Muhammad Yazid Afandi, akademisi, Ricco Survival Yubaidi, pengusaha Haryawan Emir Nuswantoro serta Ariyanto, mantan anggota DPRD Sleman, Amin Purnama, dan presenter televisi, Mariana Ulfah.
PKB tak bisa mengusung calonnya sendiri pada Pilkada 2024 di Yogyakarta mendatang, untuk itu, jalinan komunikasi dengan partai lain masih terbuka.
Partai Gerindra tak membuka pendaftaran calon peserta Pilkada 2024, namun parpol besutan Prabowo Subianto ini menjaring bakal-bakal calon melalui komunikasi tatap muka langsung.
Ketua DPC Gerindra Kota Yogyakarta, Sinarbiyat Nujanat menyebut setidaknya terdapat sekitar tujuh nama yang membuka komunikasi untuk keikutsertaan Pilkada 2024. Mereka adalah Afnan Hadikusumo, Heroe Poerwadi via partainya, PAN, lalu pengusaha Aryanto, serta Singgih Raharjo. Dari kalangan internal atau kader ada nama Budi Waljiman, Krisna Eka Putra, Sinarbiyat sendiri.
"Kalau Pak Singgih yang memulai komunikasi dari timnya," kata Sinar saat dihubungi, Senin.
Dari nama-nama ini, lanjut Sinar, masih akan ditimbang kembali sesuai aspek persyaratan sebelum nantinya dilakukan survei elektabilitas perorangan guna proses penyaringan Juni 2024 mendatang.
"Penyaringan dulu oleh DPD Gerindra DIY yang kemudian diusulkan ke DPP untuk ditetapkan dan mendapat rekomendasi," ucap Sinar.