Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara resmi mengumumkan bertambahnya jumlah kasus pasien terinfeksi virus Corona (COVID-19) menjadi 18 kasus, Selasa (25/3/2020).
Dari 12 kasus baru yang diumumkan, satu pasien teridentifikasi merupakan bayi berusia 4 bulan.
Berdasarkan informasi yang dibagikan Juru Bicara Pemda DIY untuk penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih kepada wartawan, bayi berjenis kelamin laki-laki berdomisili di Wates, Kulon Progo. Ia kini ditangani RSUD Wates.
"Riwayat kontak bayi 4 bulan adalah pulang dari Solo," kata Berty melalui keterangan resminya, Rabu (25/3)
Namun demikian, Berty tidak memberikan penerangan secara detail kapan pasien itu mulai masuk dan dirawat di RSUD Wates.
Dalam informasi yang disampaikan Berty, terdapat penambahan kasus pasien positif corona yang meninggal dunia. Terjadi pada pasien yang sempat berstatus PDP di RS Bethesda, lalu satu lagi di RS Panti Rapih.
"Itu yang kemarin sudah meninggal, tapi belum keluar ujinya, positif 1. Kemudian yang sudah positif, meninggal tambah 1 juga," kata Berty.
Kedua pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki. Masing-masing berusia 69 tahun dan 54 tahun. Mereka berdomisili di Kabupaten Sleman, DIY dan Kebumen, Jawa Tengah. Namun, Berty belum menjelaskan penyebab kematian dua pasien itu.
Sebelum meninggalnya kedua pasien ini, telah diumumkan kasus kematian pertama pasien positif corona, Kamis (24/3). Pasien tersebut tak lain adalah Guru Besar UGM yang meninggal lantaran komorbid atau penyakit penyerta yang memburuk akibat efek infeksi corona.
Dengan tambahan 12 kasus, per hari ini tercatat secara kumulatif ada 18 kasus pasien positif corona di DIY. Di mana 14 di antaranya masih ditangani berbagai rumah sakit, satu sembuh, dan tiga meninggal.
Berikut ini adalah penambahan data 12 pasien baru positif Covid-19 di DIY per 25 Maret 2020:
- Pasien kasus nomor 7, laki-laki, usia 7 tahun, warga Bantul, rawat isolasi di RSUD Panembahan Senopati, Bantul
- Pasien kasus nomor 8, laki-laki, usia 36 tahun, warga Sleman, rawat isolasi di JIH
- Pasien kasus nomor 9, laki-laki, usia 4 bulan, warga Kulon Progo, rawat isolasi di RSUD Wates
- Pasien kasus nomor 10, laki-laki, usia 69 tahun, warga Sleman, rawat isolasi di RS Bethesda (meninggal dunia)
- Pasien kasus nomor 11, laki-laki, usia 55 tahun, warga Gunungkidul, rawat isolasi di RSUD Wonosari
- Pasien kasus nomor 12, perempuan, usia 35 tahun, warga Sleman, rawat isolasi di RS Panti Rapih
- Pasien kasus nomor 13, laki-laki, usia 39 tahun, warga Kota Jogja, rawat isolasi di RS Panti Rapih
- Pasien kasus nomor 14, laki-laki, usia 71 tahun, warga Kota Jogja, rawat isolasi di RS Panti Rapih
- Pasien kasus nomor 15, perempuan, usia 59 tahun, warga Sleman, rawat isolasi RS Panti Rapih
- Pasien kasus nomor 16, perempuan, usia 61 tahun, warga Sleman, rawat isolasi di RS Panti Rapih
- Pasien kasus nomor 17, laki-laki, usia 54 tahun, warga Kebumen Jawa Tengah, rawat isolasi di RS Panti Rapih (meninggal dunia)
- Pasien kasus nomor 18, laki-laki, usia 14 tahun, warga Sleman, rawat isolasi di RS Bhayangkara Polda DIY